SIG Ajak Jaga Bumi di Hari Ozon Sedunia, Hadirkan Fasilitas Pemusnah BPO Pertama di Asia Tenggara

img_1758195342678

Pembongkaran material Bahan Perusak Ozon (BPO) berupa refrigerant R22 di fasilitas ODS Nathabumi, Pabrik Narogong, Jawa Barat.Foto:dok

BOGOR (Jatengdaily.com) – Peringatan Hari Ozon Sedunia yang jatuh setiap 16 September, kembali menjadi pengingat akan betapa berharganya lapisan pelindung bumi ini.

Dari Narogong, Bogor, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menegaskan komitmennya menjaga lapisan ozon melalui langkah nyata: menghadirkan fasilitas pemusnah Bahan Perusak Ozon (BPO) pertama di Asia Tenggara.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menyebut fasilitas ini bukan sekadar teknologi, tetapi wujud tanggung jawab perusahaan untuk melindungi kehidupan di bumi.

“BPO yang tidak dikelola dengan baik bisa meningkatkan emisi gas rumah kaca. Dengan pemusnahan, kami berkontribusi tidak hanya pada pelestarian ozon, tetapi juga mitigasi perubahan iklim,” ujarnya.

Lewat lini bisnis pengelolaan limbah berkelanjutan bernama Nathabumi, SIG telah mengoperasikan fasilitas pemusnah BPO sejak 2007.

Hingga Agustus 2025, fasilitas itu mencatat prestasi besar: memusnahkan 103,86 ton BPO, atau setara mencegah pelepasan 221.666 ton emisi CO₂ ke atmosfer. Angka yang menggambarkan betapa seriusnya upaya ini.

Nathabumi yang dikelola anak usaha SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, telah membantu 29 institusi pemerintah dan perusahaan dari berbagai sektor—mulai dari makanan dan minuman, farmasi, energi, hingga migas.

Untuk memastikan limbah BPO tak lagi menjadi ancaman. Senyawa halon dari alat pemadam, refrigerant dari AC dan lemari es, hingga SF6 dari peralatan listrik tegangan tinggi, dimusnahkan dengan teknologi tanur semen bersuhu 1.500 derajat Celsius.

Proses ini stabil, aman, dan ramah lingkungan, serta berizin resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.

Tidak berhenti di situ, SIG juga terus mendorong penggunaan alat pendingin non-CFC dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) non-halon di wilayah operasinya. PT Solusi Bangun Indonesia bahkan sudah sepenuhnya beralih ke peralatan yang ramah ozon.

Selain itu, SIG mengembangkan inovasi hydrogen injection dalam proses produksi semen. Teknologi ini membantu pembakaran di kiln lebih sempurna, meningkatkan efisiensi bahan bakar, sekaligus menekan zat N₂O—senyawa kimia lain yang juga berbahaya bagi ozon.

“Menjaga kelestarian ozon adalah tanggung jawab kolektif seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Inisiatif efisiensi bahan bakar dan fasilitas pemusnah BPO ini merupakan kontribusi SIG untuk mencegah radiasi berlebih dan mengurangi dampak perubahan iklim,” tutur Vita.

Dalam momentum Hari Ozon Sedunia, langkah SIG menjadi pengingat bahwa bumi hanya bisa terlindungi jika manusia memilih bertindak. Dari pabrik semen di Bogor, pesan itu mengalir: menjaga ozon, berarti menjaga masa depan. St