Oleh: Harimurti, S.S.T., M.M
Statistik Ahli Muda Badan Pusat Statistik
Ketua Tim Analisis Statistik BPS Kota Tegal

Ekonomi Indonesia tahun 2024 tumbuh sebesar 5,03 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Jasa Lainnya sebesar 9,80 persen; diikuti Transportasi dan Pergudangan sebesar 8,69 persen; dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 8,56 persen.
Sementara itu, Industri pengolahan yang memiliki peran dominan tumbuh 4,43 persen. Sedangkan Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor serta Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan masing-masing tumbuh sebesar 4,86 persen dan 0,67 persen.
Tahun 2024 Indonesia benar-benar sedang sibuk dengan berbagai kegiatan termasuk pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden dan wakil presiden. Kegiatan Perencanaan Program dan Anggaran Pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan presiden (Pilpres) ini selesai 14 Juni 2024.
Rangkaian pemilu dan pilpres sudah dilaksanakan sejak awal tahun, masa kampanye bahkan sudah mulai 28 November 2023 sampai dengan 10 Februari 2024. Kemudian 14 Februari 2024 sampai dengan 15 Februari 2024 dilaksanakan Pemungutan dan Penghitungan Suara.
Sedangkan 15 Februari 2024 sampai dengan 20 Maret 2024 pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara. Pemilu selesai pada tanggal 1 Oktober 2024 pada Pengucapan Sumpah/Janji DPR dan DPD, dilanjutkan puncaknya pada 20 Oktober 2024 Pengucapan Sumpah/Janji Presiden dan Wakil Presiden.
Kegiatan pada tahun politik mampu meningkatkan kegiatan ekonomi pada penyediaan makanan jadi dan pakaian.
Hal ini tergambar pada kontribusi sektor-sektor yang terkait penyediaan makanan jadi dan pakaian, Dimana struktur PDB Indonesia menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku tahun 2024 didominasi oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 18,98 persen.
Sedangkan Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 13,07 persen; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 12,61 persen; Konstruksi sebesar 10,09 persen; serta Pertambangan dan Penggalian sebesar 9,15 persen. Peranan kelima lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Indonesia mencapai 63,90 persen.
Berdasarkan wilayah kegiatan ekonomi tergambar jelas, Kelompok provinsi di Pulau Jawa masih mewarnai struktur perekonomian Indonesia, secara spasial selama tahun 2024 dengan kontribusi sebesar 57,02 persen.
Kemudian Pulau Sumatera sebesar 22,12 persen; Pulau Kalimantan sebesar 8,24 persen; Pulau Sulawesi sebesar 7,12 persen; Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 2,81 persen; serta Pulau Maluku dan Papua sebesar 2,69 persen.
Pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi semua kelompok pulau tercatat kondusif walaupun dibayangi tekanan global geopolitik dan internal dalam negeri. Secara kumulatif, pertumbuhan tertinggi (c-to-c) tercatat di kelompok Pulau Maluku dan Papua yang tumbuh sebesar 7,81 persen.
Kemudian Pulau Sulawesi sebesar 6,18 persen; Pulau Kalimantan sebesar 5,52 persen; Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 5,04 persen; dan Pulau Jawa sebesar 4,92 persen. Selanjutnya, kelompok provinsi di Pulau Sumatera tumbuh sebesar 4,45 persen.
Ekonomi Indonesia tumbuh 5,03 tahun 2024 berarti Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia secara keseluruhan tumbuh sebesar 5,03 % dibandingkan tahun sebelumnya (2023).
Angka ini menunjukkan bahwa meskipun dunia menghadapi tantangan ekonomi global, perekonomian domestik masih tumbuh secara positif. Mengindikasikan Ekonomi Indonesia masih cukup kokoh. Jatengdaily.com- St