Telkom Tunjukkan Progres Positif Transformasi Digital Semester I 2025

img_1757731627392

Wakil Direktur Utama Telkom, Muhammad Awaluddin (ketiga dari kiri), Direktur Strategic Business Development & Portfolio Telkom, Seno Soemadji (ketiga dari kanan), Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir (kedua dari kanan), serta Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Telkomsel, Daru Mulyawan (kedua dari kiri), pada agenda Telkom - Public Expose Live 2025, Jumat (12/9).Foto:dok

JAKARTA (Jatengdaily.com) – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melanjutkan langkah transformasi digitalnya dengan menunjukkan capaian positif sepanjang paruh pertama 2025.

Melalui kepemilikan infrastruktur digital yang ekstensif serta fokus memperkuat fondasi bisnis, Telkom mampu menjaga kinerja sekaligus membuktikan transformasi yang dijalankan terus berjalan optimal.

Hal tersebut disampaikan Wakil Direktur Utama Telkom, Muhammad Awaluddin, dalam Public Expose 2025 yang digelar secara daring di Jakarta, Jumat (12/9).

Acara ini juga dihadiri Direktur Strategic Business Development & Portfolio Telkom, Seno Soemadji, Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir, serta Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Telkomsel, Daru Mulyawan.

Awaluddin menegaskan, transformasi jangka panjang Telkom dibangun melalui empat pilar utama. Di antaranya unlocking value portofolio infrastruktur digital, transisi menjadi strategic holding, peningkatan keunggulan operasional dan layanan, serta penguatan tata kelola dengan fokus pada efisiensi modal.

“Langkah ini untuk menciptakan nilai jangka panjang dalam era ekonomi digital yang semakin pesat,” ujar Awaluddin.

Seno Soemadji menambahkan, optimalisasi aset strategis tengah dijalankan melalui Infranexia, identitas komersial InfraCo yang fokus pada bisnis fiber. Saat ini tingkat utilisasi jaringan fiber baru sekitar 40%, sehingga masih menyimpan potensi pertumbuhan besar.

“Infranexia bukan sekadar infrastruktur, tapi platform pertumbuhan yang vital bagi fiberisasi Indonesia,” jelasnya.

Dari sisi layanan, Telkomsel terus memperkuat inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC). Strategi ini diwujudkan melalui bundling layanan mobile dan fixed broadband untuk memperluas penetrasi pasar sekaligus menjaga pertumbuhan berkesinambungan.

Hingga Juni 2025, Telkomsel mencatat penambahan sekitar 449 ribu pelanggan fixed broadband (FBB), sehingga total mencapai 10 juta pelanggan.

“Target kami tahun ini menambah 800 ribu hingga 1 juta pelanggan baru,” ungkap Daru Mulyawan.

Sementara itu, Honesti Basyir memaparkan kinerja keuangan perseroan semester I 2025. Telkom membukukan pendapatan Rp73 triliun, turun 3% dibandingkan tahun lalu akibat pelemahan makroekonomi dan pergeseran strategi.

Meski demikian, profitabilitas tetap terjaga dengan EBITDA Rp36,1 triliun atau margin 49,5%, serta laba bersih Rp11 triliun dengan margin 15%.

Belanja modal tercatat 13% dari total pendapatan, lebih rendah dari 15,5% tahun lalu. Penurunan ini, menurut Honesti, merupakan hasil efisiensi tanpa mengurangi kualitas layanan.

“Transformasi yang dijalankan berada pada jalur tepat untuk menciptakan pertumbuhan jangka panjang, sekaligus memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” tegasnya. St

Exit mobile version