Skip to main content Scroll Top

Tim PkM Dosen Teknik Sipil USM Dampingi Pemasangan U-Ditch untuk Drainase Jalan Semarang–Godong

Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Semarang (USM) melakukan Pendampingan Pemasangan U-Ditch untuk Saluran Drainase Ruas Jalan Semarang – Godong, Jawa Tengah, baru-baru ini. Foto:dok

SEMARANG (Jatengdaily.com) — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Semarang (USM) melakukan Pendampingan Pemasangan U-Ditch untuk Saluran Drainase Ruas Jalan Semarang – Godong, Jawa Tengah, baru-baru ini.

Tim PkM USM terdiri atas Ketua Dr. Dhamang Budi Cahyono, S.T., M.T, anggota Dr. Ir. AR Hanung Triyono, M.Si., Ir. Kukuh Wisnuaji Widiatmoko, S.T., M.T., Bagus Acung Billahi, S.T., M.T., dan Ir. Faizal Mahmud, S.T., M.T.

Dalam pelaksanaannya, tim USM menggandeng PT Valentara Sarana Raya sebagai mitra kerja industri dan pelaksana teknis di lapangan.

Menurut Dhamang, kegiatan tersebut menjadi bentuk nyata kontribusi akademisi dalam memperkuat pembangunan infrastruktur berkelanjutan sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sistem drainase yang baik untuk mencegah genangan dan kerusakan jalan.

Ruas jalan Semarang–Godong merupakan salah satu jalur utama penghubung antarkabupaten di Jawa Tengah yang kerap mengalami genangan air saat musim hujan akibat buruknya sistem drainase.

”Melalui kegiatan ini, kami memberikan pendampingan teknis langsung pada proses pemasangan U-Ditch, yakni komponen beton pracetak berbentuk huruf “U” yang digunakan sebagai saluran drainase permanen di tepi jalan,” katanya.

Dia mengatakan, penggunaan U-Ditch memiliki banyak keunggulan dibandingkan saluran tanah konvensional.

”U-Ditch memiliki daya tahan tinggi terhadap erosi, mudah dalam perawatan, dan proses pemasangannya lebih efisien. Ini sangat sesuai dengan kebutuhan drainase di wilayah rawan genangan seperti ruas jalan Semarang–Godong,” ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya juga turut mengawasi mutu beton, kelurusan elevasi, dan sambungan antar segmen U-Ditch agar sesuai dengan standar teknis yang direkomendasikan dalam pedoman perencanaan drainase jalan.

Dengan demikian, saluran dapat berfungsi optimal dalam menyalurkan air hujan tanpa menyebabkan limpasan di badan jalan.

”Selain pendampingan teknis, kami juga mengedepankan aspek edukatif dan pemberdayaan masyarakat. Tim melaksanakan sesi Pre-test dan Post-test kepada para pekerja lapangan serta warga sekitar lokasi pekerjaan. Kuesioner yang digunakan mencakup pemahaman dasar tentang fungsi drainase, penyebab genangan, manfaat penggunaan U-Ditch, hingga tanggung jawab masyarakat dalam menjaga kebersihan saluran,” ungkapnya.

Dia mengatakan, data dari kegiatan evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat setelah kegiatan sosialisasi dan pemasangan dilakukan. Sebagian besar responden yang awalnya belum memahami konsep drainase kini mengetahui pentingnya perawatan rutin dan keterlibatan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan fungsi saluran.

”Drainase yang baik tidak cukup hanya dibangun, tetapi harus dijaga bersama. Pemerintah, kontraktor, dan masyarakat perlu bersinergi dalam pemeliharaan agar manfaatnya berkelanjutan,” tambah Dhamang.

Dia menegaskan, keterlibatan masyarakat merupakan faktor penting dalam keberhasilan sistem drainase karena perilaku sederhana seperti menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan dapat mengurangi risiko tersumbatnya saluran.

Mitra kegiatan, PT Valentara Sarana Raya, menyambut baik kerja sama ini. Perusahaan menilai bahwa pendampingan oleh tim akademisi memberikan nilai tambah dalam bentuk peningkatan kualitas teknis pekerjaan serta pemahaman pekerja terhadap aspek keselamatan kerja dan efisiensi pelaksanaan.

Hal senada dikatakan anggota Tim PkM, Kukuh Wisnuaji Widiatmoko. Menurutnya, kegiatan tersebut juga menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa dan dosen untuk memahami persoalan nyata di lapangan.

”Pendampingan seperti ini membuka peluang penelitian terapan, di mana teori yang selama ini diajarkan di kampus bisa diuji langsung dalam konteks sosial dan teknis di masyarakat,” ujarnya.

Dia berharap, kegiatan PkM tersebut menjadi model kolaborasi antara dunia akademik dan industri konstruksi yang dapat direplikasi di wilayah lain, terutama di daerah yang menghadapi persoalan genangan air dan kerusakan jalan akibat sistem drainase yang tidak memadai.

”Dengan berakhirnya kegiatan pada akhir Oktober 2025, tim dosen USM komitmennya untuk terus mendukung pembangunan infrastruktur daerah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan melalui kegiatan edukatif, riset terapan, serta kemitraan strategis dengan berbagai pihak,” tandasnya. St

Privacy Preferences
When you visit our website, it may store information through your browser from specific services, usually in form of cookies. Here you can change your privacy preferences. Please note that blocking some types of cookies may impact your experience on our website and the services we offer.