SEMARANG (Jatengdaily.com)– Kepala UPT Pemasaran dan Kehumasan Unissula Dr Setiawan Widiyoko SH MKn menyampaikan rasa duka cita yang mendalam. “Kami civitas akademika Unissula merasa sangat kehilangan dan menyampaikan bela sungkawa yang mendalam untuk keluarga yang ditinggalkan. Semoga diberi ketabahan,” ungkapnya, Rabu (12/2/2025).
Duka cita mendalam disampaikan menyusul meninggalnya dua mahasiswa Unissula, pada Selasa (11/2/2025) di kolam retensi di lingkungan Unissula. Keduanya telah dievakuasi Tim Basarnas semalam.
Setiawan memaparkan kronologinya, dimana dua orang mahasiswa Unissula tenggelam di kolam retensi kampus Unissula pada hari Selasa 11 Februari 2025 sekitar pukul 16.30. Mereka adalah Syarif Hidayatullah mahasiswa Fakultas Teknologi Industri angkatan 2024 asal pulau Bawean Jawa Timur dan Andre Puji Setiawan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2021 asal Kabupaten Jepara.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa kejadian naas tersebut merupakan insiden yang terjadi di luar kegiatan akademik dan kegiatan kemahasiswaan. Adapun kronologinya 6 mahasiswa bermain di sekitar kolam retensi. Mahasiswa beranama Syarif Hidayatullah berinisitif berenang namun sekitar jarak 20 meteran dia tidak kuat dan melambaikan tangan minta pertolongan. Andre yang berusaha membantu juga ikut tenggelam.
Empat teman yang lainnya berusaha membantu namun tidak berhasil. Pihak kampus yang mendapat laporan naas tersebut bergerak cepat dengan menghubungi pihak kepolisian, Tim SAR, dan ambulan dari Rumah Sakit Islam Sultan Agung. Pihak Unissula juga sudah menghubungi pihak keluarga.
Tim SAR berhasil menemukan kedua korban pada pukul 19.30 dan 19.39 dalam kondisi meninggal. Jenazah kedua korban selanjutnya dilarikan ke Rumah Sakit Islam Sultan Agung. Kemudian diantar pimpinan fakultas masing-masing ke rumah duka pada pukul 21.30 WIB semalam.
Lebih lanjut Setiawan yang juga hobi berenang tersebut menyampaikan jika berenang bisa berbahaya jika dilakukan tanpa pemanasan dan persiapan karena saat berenang bisa keram perut keram kaki dan berakibat tenggalam. ”Resikonya bahkan bisa lebih fatal jika dilakukan oleh orang yang tidak bisa berenang,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono mengatakan, Basarnas Semarang dan tim SAR gabungan telah berhasil menemukan dan mengevakuasi dua orang mahasiswa tersebut semalam.
Setelah Basarnas Semarang beserta tim SAR gabungan melakukan pencarian. Kedua mahasiswa tersebut akhirnya sekitar pukul 20.00 WIB berhasil ditemukan telah meninggal dunia di dasar waduk oleh tim SAR gabungan dengan cara penyelaman.
“Terimakasih untuk tim SAR gabungan yang dengan cepat mampu menemukan dan mengevakuasi korban,” pungkas Budiono. she