Loading ...

USM Dampingi RPA Muryadi Olah Karkas Jadi Produk Bernilai Tinggi

img_1755854326363

PPBM USM memberikan Pelatihan Pembuatan Nugget dan Kebersihan Sanitation Standard Operating Procedures dan Good Manufacturing Practices (SSOP dan GMP) serta Pendampingan dalam Pemasaran melaui Digital kepada karyawan Rumah Potong Ayam (RPA) Muryadi, Semarang, Jawa Tengah pada 21 Agustus 2025.Foto:dok

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Aroma ayam kukus dan nugget yang baru matang memenuhi ruang produksi sederhana di Rumah Potong Ayam (RPA) Muryadi, Semarang, pada Kamis (21/8/2025).

Di balik aktivitas itu, ada semangat baru yang lahir dari pelatihan yang digelar Tim Pengabdian Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PPBM) Universitas Semarang (USM).

Melalui program yang didukung DPPM-Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, tim yang diketuai Dr. Ir. Iswoyo, S.Pt., M.P., bersama Prof. Sri Budi Wahjuningsih, M.P., dan Zulhaq Dahri Siqhny, S.T., M.T., serta dibantu dua mahasiswa, Angelina Intan M. dan Benedictus Dimas P.N., memberikan pelatihan pengolahan karkas ayam menjadi produk olahan bernilai tambah.

Tak sekadar teori, pelatihan ini menghadirkan praktik langsung mulai dari pembuatan nugget, ayam ungkep beku, hingga ayam frozen berkemasan vakum.

Berbagai peralatan modern seperti food processor, pengukus, dan vacuum sealer diperkenalkan agar mitra bisa meningkatkan efisiensi sekaligus menjaga kualitas produk.

“Tujuan kegiatan ini adalah membantu RPA Muryadi agar karkas ayam yang selama ini berisiko jadi limbah bisa diolah menjadi produk siap saji yang lebih higienis, tahan lama, dan sesuai tren frozen food yang digemari konsumen,” jelas Iswoyo.

Prof. Sri Budi menambahkan, aspek keamanan pangan menjadi kunci. Ia menekankan pentingnya penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP), mulai dari kebersihan pekerja, sanitasi peralatan, hingga standar pengemasan.

“Dengan standar yang tepat, produk olahan RPA Muryadi akan lebih dipercaya konsumen,” ujarnya.

Sementara itu, Zulhaq mengarahkan karyawan RPA Muryadi untuk memperkuat strategi pemasaran. Ia menekankan pentingnya desain kemasan yang menarik sekaligus sesuai regulasi, serta pemanfaatan media sosial dan marketplace untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

“Branding dan pemasaran digital adalah senjata utama UMKM agar bisa bersaing di era modern,” tegasnya sambil menunjukkan contoh katalog digital dan konten promosi.

Bagi Novia, pemilik RPA Muryadi, pelatihan ini memberi harapan baru. Selama ini, sebagian karkas hasil pemotongan ayam sulit terjual. Kini, ia melihat peluang produk olahan bisa membuka pasar baru.

“Kami berharap pendampingan ini bisa terus berlanjut agar usaha semakin berkembang dan bermanfaat, tidak hanya bagi keluarga kami tetapi juga masyarakat sekitar,” ungkapnya.

Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga menumbuhkan keyakinan bahwa usaha kecil bisa naik kelas. Dari karkas yang tadinya dipandang sisa, kini lahir produk olahan ayam yang berpotensi mendongkrak ekonomi keluarga sekaligus menjawab kebutuhan konsumen modern akan pangan praktis dan higienis. St

Facebook Comments Box