USM Dampingi Warga Tinanding Perbaiki Jalan Longsor dengan Batu Belah

puluhan warga bergotong royong memperbaiki dinding Penahan jalan yang longsor di ruas Semarang–Godong, jalur penting yang setiap hari dilalui kendaraan dan menjadi nadi penghubung antarwilayah.Foto:dok
SEMARANG (Jatengdaily.com) – Suara palu yang beradu dengan batu, diselingi canda tawa warga, terdengar di Desa Tinanding, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, beberapa waktu lalu.
Di sana, puluhan warga bergotong royong memperbaiki dinding penahan jalan yang longsor di ruas Semarang–Godong, jalur penting yang setiap hari dilalui kendaraan dan menjadi nadi penghubung antarwilayah.
Di balik semangat warga itu, hadir Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Semarang (USM) yang memberikan pendampingan teknis.
Tim yang diketuai Son Haji ST MT dengan anggota Dr Dhamang Budi Cahyono ST MT ini membantu masyarakat memahami cara yang tepat memperbaiki konstruksi agar lebih kuat dan tahan lama.
Son Haji menuturkan, longsoran sepanjang kurang lebih 30 meter itu terjadi akibat curah hujan tinggi di awal 2025.
“Jika dibiarkan, kondisi ini bisa membahayakan keselamatan pengguna jalan sekaligus mengganggu akses warga,” jelasnya.
Tim PkM USM kemudian memperkenalkan metode perkuatan dengan batu belah. Selain mudah didapat di sekitar desa, material ini relatif ekonomis dan terbukti kuat menahan tekanan tanah.
Warga pun dilatih langsung mulai dari menyiapkan pondasi, menyusun batu agar saling mengunci, hingga membuat sistem drainase sederhana untuk mencegah longsor susulan.
Tak hanya praktik di lapangan, tim juga memberikan panduan teknis sederhana sebagai pegangan warga untuk perbaikan infrastruktur ke depan. Hasilnya, dinding penahan berhasil diperbaiki sesuai standar konstruksi, sekaligus membuka ruang belajar bersama.
“Yang membuat kami bangga, warga semakin paham pentingnya konstruksi yang benar dan mereka aktif terlibat dalam setiap tahapannya. Pendekatan kolaboratif ini bukan sekadar memperbaiki longsoran, tapi juga menumbuhkan semangat gotong royong serta meningkatkan kemandirian masyarakat,” ujar Son Haji.
Bagi warga Desa Tinanding, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa perguruan tinggi bukan hanya hadir di ruang kelas, tetapi juga turun langsung memberi solusi praktis dan berkelanjutan bagi masalah sehari-hari mereka.
Di antara batu-batu belah yang kini kokoh tersusun, tumbuh pula rasa percaya diri masyarakat untuk menjaga infrastruktur desa mereka sendiri. St