
SEMARANG (Jatengdaily.com) – Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, mendorong percepatan penanganan banjir di wilayahnya dengan menekankan pentingnya penambahan kapasitas pompa dan pengerukan kolam retensi.
Seruan itu disampaikan Agustina dalam Rapat Koordinasi Penanganan Banjir bersama Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Dwi Purwantoro, di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu (29/10).
Dalam rapat tersebut, Agustina memaparkan kondisi terkini banjir yang melanda sebagian wilayah timur Kota Semarang. Menurutnya, curah hujan tinggi yang disertai keterbatasan kapasitas pompa membuat genangan air sulit surut, terutama di kawasan Muktiharjo Kidul dan Sawah Besar.
“Kami berharap kapasitas pompa bisa ditingkatkan, karena debit air terus naik. Cuaca sudah diintervensi, tetapi tampaknya tidak cukup menahan curah hujan. Air meluap dan genangan makin meluas,” ujar Agustina dengan nada prihatin.
Ia menyebut, sebanyak 63.450 jiwa warga Kota Semarang terdampak banjir, dengan 32 orang di antaranya harus mengungsi. Sebagian besar warga memilih menumpang di rumah kerabat, sementara lainnya ditampung di sejumlah titik pengungsian yang disiapkan Pemkot.
Agustina juga menyoroti kinerja beberapa pompa air yang tak berfungsi optimal. “Warga mengirimkan gambar, air hanya turun sekitar tiga sentimeter di Sawah Besar. Padahal kawasan itu paling parah terdampak,” katanya.
Dari 119 pompa yang dimiliki Pemkot Semarang, sebagian besar berada di wilayah barat dan utara kota yang kini relatif terkendali. Namun, wilayah timur seperti Genuk dan Muktiharjo masih membutuhkan tambahan intervensi.
“Kami mendukung langkah Gubernur untuk menambah pompa dan mengeruk kolam retensi agar daya tampung air meningkat,” tegasnya.
Selain penambahan pompa, Pemkot juga merencanakan pembangunan embung baru pada 2026 di lahan milik pemerintah kota. Langkah ini diharapkan mampu mengurangi beban aliran air menuju kawasan rendah.
“Kami akan terus melakukan langkah nyata agar risiko banjir berkurang, terutama di wilayah timur,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Agustina menyampaikan apresiasi atas bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah senilai Rp442 juta, yang disalurkan dalam berbagai bentuk, mulai dari bahan pangan hingga kebutuhan pengungsi.
Rapat koordinasi tersebut menghasilkan sejumlah keputusan strategis. Gubernur Ahmad Luthfi, dengan dukungan Kementerian Pekerjaan Umum, menyetujui penambahan lima unit pompa berkapasitas total 2.000 liter per detik, pengerukan Kolam Retensi Terboyo, serta normalisasi sungai-sungai pengalir air dari Semarang hingga Demak.
Dengan sinergi lintas instansi tersebut, Agustina optimistis penanganan banjir di Semarang akan lebih efektif.
“Kita tidak bisa berdiam diri. Harus ada langkah nyata, terukur, dan terasa oleh masyarakat demi keselamatan dan kenyamanan warga,” pungkasnya. St
















