SLAWI (Jatengdaily.com) – Cegah penularan Covid-19 pada kegiatan hajatan pernikahan, Bupati Tegal Umi Azizah mengevaluasi simulasi hajatan pernikahan bagi para penyelenggara yang akan melaksanakan hajatan di gedung.
Umi yang sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal menyampaikan hajatan pernikahan di gedung diperbolehkan asalkan tidak ada prasmanan atau aktifitas makan dan minum di tempat. Hal tersebut diungkapkan usai melihat jalannya simulasi hajatan pernikahan di Gedung Korpri Kabupaten Tegal.
Karena, menurut Umi kegiatan prasmanan justru akan menimbulkan kerumunan. “Tidak menutup kemungkinan, ketika ada prasmanan tamu undangan akan melepas masker dan ini yang rawan terjadi penularan,” kata Umi.
Umi mengapresiasi jalannya simulasi acara pernikahan yang biayai secara swadaya oleh IPP (Ikatan Pengusaha Pernikahan) Tegal yang menerapkan protokol kesehatan itu, salah satunya tidak ada prosesi jabat tangan antara tamu undangan dengan pengantin dan sesi foto bersama yang menerapkan physical distancing.
“Sama seperti simulasi hajatan pernikahan yang dilaksanakan di Pendopo pada awal Juni lalu, hajatan di rumah maupun di gedung tetap menggunakan protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya.
Umi menitip pesan kepada pemilik jasa pernikahan agar tetap memperhatikan pengaturan tamu undangan, baik dari sisi jumlah dan menjaga jarak kursi antar tamu undangan. Selain itu, pemilik jasa pernikahan wajib mengingatkan kepada seluruh tamu undangan untuk menerapkan protokol kesehatan.
“Keseluruhan sudah baik, dari awal masuk adanya tempat cuci tangan, menyediakan hand sanitizer, mengisi daftar hadir yang diisikan oleh petugas hingga adanya jarak antar tamu undangan,” tuturnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiadji mengatakan prasmanan dapat dialihkan dengan nasi kotak yang dapat dibawa pulang. “Jadi tamu undangan datang hanya untuk memberikan ucapan selamat dan berfoto bersama tanpa makan ataupun minum. Sehingga para tamu undangan tidak ada yang melepas masker ketika menghadiri acara pernikahan,” terang Hendadi.
Hendadi menuturkan penyelenggaraan kegiatan hajatan di normal baru, setiap orang baik tamu undangan maupun pemilik jasa pernikahan harus dapat merubah atau beradaptasi dengan kebiasaan baru. Kebiasaan baru itu diantaranya menjaga jarak, memakai masker dan selalu mencuci tangan.
“Kita boleh bertemu dengan teman-teman di acara pernikahan, tetapi jangan lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Jangan sampai ketika mengobrol melepas masker, karena itu dapat beresiko penularan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua IPP Tegal Dwi Istianah Susilowati mengungkapkan diadakannya simulasi hajatan pernikahan di gedung pada era normal baru bertujuan untuk mensosialisasikan bahwa pernikahan di gedung juga dapat aman meskipun di tengah pandemi. “Secara tidak langsung dampak Covid-19 sangat memukul kami para pekerja seni pernikahan. Sehingga kami IPP Tegal menginisasi acara simulasi hajatan pernikahan di gedung,” ungkap Iis.
Pihaknya berjanji akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat ketika menyelenggarakan acara pernikahan di gedung. Karena IPP Tegal juga tidak ingin terdapat klaster baru pada pernikahan. wing-she