Senin Besok, Pemkot Semarang Gelar Pasar Murah

Walikota menyambangi kios pakaian. Senin Besok, Pemkot Semarang Gelar Pasar Murah . Foto:Ugl
SEMARANG (Jatengdaily.com) – Walikota Semarang Hendrar Prihadi beserta jajarannya berkomitmen untuk mengupayakan stabilitas harga pangan menjelang Idul Fitri 1440 H di Kota Semarang. Walikota bersama jajaran RSUD KRMT Wongsonegoro menyelenggarakan bazar Ramadan dengan menjual 1.000 paket sembako dengan harga murah.
Harga sembako yang normalnya dijual seharga Rp 80 ribu, dalam bazar dijual hanya dengan harga Rp 40 ribu, di lingkungan RSUD KRMT Wongsonegoro, kemarin
“Tentu saja hal ini meringankan beban masyarakat khususnya dalam menghadapi Ramadan dan Idul Fitri. Isu yang paling sering disampaikan masyarakat, dari tahun ke tahun adalah, ‘Pak, harganya semua naik.” ungkap Hendi, sapaan akrab walikota.
Menurut Hendi, inflasi Kota Semarang pada April
2019 ini 0.42 sedangkan periode sama tahun lalu lebih rendah yakni 0.02, hal
ini mengindikasikan ada kenaikan harga bahan pangan. Namun, meski demikian,
Hendi tetap optimis karena sebenarnya tidak terlalu tinggi dan masih ada kota
lain yang lebih tinggi.
“Hal ini memerlukan beberapa kebijakan dan
aksi untuk menekan inflasi, salah satunya yakni dengan mengadakan pasar murah
dan bazar sembako murah,” ucapnya.
Dikatakan, harapannya tentu saja selain ini
sebagai charity atau bakti sosial, yang tidak kalah pentingnya, kegiatan
ini meringankan beban masyarakat.
Melalui
bazar dan pasar sembako murah maka inflasi di Kota Semarang akan semakin
terkendali.
Hendi menjelaskan, menjelang Idul Fitri semakin
banyak dinas, maupun lembaga BUMN dan Pemerintah kota sendiri yang menggelar
bazar dan pasar sembako murah di Kota Semarang menjelang Lebaran. Pemerintah
kota Semarang sendiri telah menyiapkan bazar sembako yang akan digelar di
Balaikota pada Senin (27/5) besok.
“Nah kami berharap kegiatan-kegiatan seperti ini bisa diselenggarakan di tempat lain, Insya Allah ini komitmen kami untuk mengendalikan inflasi menjelang persiapan Lebaran nanti.” jelas Ketua DPC PDIP Kota Semarang ini.
Hendi juga mengajak peran masyarakat untuk
menekan inflasi dengan cara menghindari konsumsi yang berlebihan saat Ramadan
dan menjelang Idul Fitri. “Pada saat kita berkomitmen menekan inflasi, yang
tidak kalah pentingnya adalah perilaku masyarakatnya juga harus terkendali,
jangan jadi konsumen yang kemudian sangat nafsu untuk membeli semua,” pesan Hendi.
Jika memang harga kebutuhan pangan seperti daging sapi meningkat tidak perlu dipaksakan untuk membeli, Hendi mencontohkan, terdapat bahan pangan lain sebagai pengganti seperti ayam, ikan, tempe maupun tahu.
Jadi Ibu-Ibu, tidak perlu gengsi-gengsian hari ini, tidak perlu panjenengan masak daging bukan untuk keluarga, tapi difoto dulu lalu dikirim ke teman-temannya,” canda Hendi diikuti tawa peserta bazar.
Menurut Hendi yang terpenting hidup bersahaja, bahagia dan berbuka bersama keluarga. “Kita kalau menjelang Maghrib, apa saja yang ada di depan kita Alhamdulillah rasanya enak banget, bahkan minum air putih saat berada di dalam mobil pada waktu berbuka puasa saja kita akan mengucapkan Alhamdulillahi rabbil ‘alamin.” jelas Hendi.
Melalui pasar sembako murah dan menekan pola belanja berlebih, Hendi optimis inflasi di Kota Semarang akan terkendali.
Pada kesempatan itu, juga dilakukan pencanangan zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di lingkungan RSUD KRMT Wongsonegoro. Zona integritas ini mempertegas kembali komitmen RSUD Wongsonegoro terhadap Wilayah Bebas Korupsi yang sebelumnya telah dicanangkan Pemerintah kota Semarang tahun 2014 bersama KPK.
“Insya Allah melalui pencanangan ini, RSUD Wongsonegoro menjadi tambah keren, aparaturnya berintegritas dan pembangunan RSUD sesuai rencana,” pungkas walikota. Ugl–st