Nyaris Blokir Jalur Pantura, Warga Pesisir Bonang Tuntut Rob Segera Ditangani

Jajaran Polres Demak saat berupaya menenangkan massa dari pesisir Bonang yang mendatangi DPRD untuk berunjuk rasa soal rob yang menenggelamkan tempat tinggal mereka. Foto: sari
DEMAK (Jatengdaily.com) Ratusan warga pesisir Demak dari Bonang mendatangi DPRD Demak, Kamis (8/12) sore. Bahkan demi mengundang perhatian para wakil rakyat, massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Rob (GEMPUR) itu nyaris memblokir jalur Pantura Demak.
Massa yang ngotot berunjuk rasa di bawah rinai hujan itu ‘wadul’ tempat tinggal mereka yang kian hari kian tenggelam oleh genangan rob alias air pasang laut. Sehingga personel Polres Demak harus melakukan upaya persuasif agar aksi tak berubah anarkis.
Dalam orasinya massa mendesak Pemda dan DPRD sebagai wakil rakyat, segera mengatasi persoalan yang tak kunjung teratasi. Seperti disampaikan oordinator aksi, Syarifuddin Fahmi. Dikatakan, Kecamatan Bonang menjadi satu dari beberapa wilayah di Kecamatan Demak yang nyaris tenggelam akibat abrasi dan rob.
“Saat ini, kondisi warga Bonang kian memprihatinkan. Jangankan orang dewasa, anak anak sekolah pun terpaksa harus basah kuyup menuju sekolah, karena jalan terendam rob. Ini sangat menyengsarakan kami,” ujarnya.
Mereka menuntut demi terpenuhinya lima kebutuhan krusial warga pesisir, khususnya Bonang. “Kami mendesak, pemda segera membuat blue print penanganan rob, Bupati Demak dan DPRD Demak segera mempresentasikan tanggul laut, normalisasi sungai dan jalan utama masyarakat Bonang sebagai jalur ekonomi,” tambah Fahmi.
Selain itu, massa menolak untuk audiensi yang dinilai tidak akan membuahkan hasil maksimal. “Kami meminta agar bupati dan DPRD untuk segera merealisasikan tuntutan kami. Apabila tidak ditanggapi maka kami akan datang dengan masa yang lebih banyak,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua DPRD Demak HS Fahrudin Bisri Slamet saat menemui para para demonstran mengatakan, tidak mudah mengatasi rob. Selain membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat tau cepat. Sehubungan pengaruhi pula faktor alam dan cuaca.
“Maka itu penanganan rob harusnya dilakukan secara komprehensif, dengan melibatkan banyak elemen antara lain pemerintah desa, kabupaten, provinsi hingga pusat,” ujarnya.
Terlebih diakui politisi PDIP itu jika kondisi terkini air pasang telah merambah empat kecamatan pesisir. Yakni Bonang, Wedung, Karangtengah dan Kecamatan Sayung. Maka dirinya berjanji segera turun ke lapangan bersama bupati dan instansi terkait lainnya untuk berdialog dengan warga.
“Insya’Allah pekan depan kita akan ke Bonang untuk berdialog dan mencari solusi tercepat dan terbaik untuk penanganan rob,” pungkasnya. rie-she