Antisipasi El Nino, Pemerintah Siapkan Daerah Penyangga Pangan

beras

Ilustrasi stok beras. Foto: InfoPublik.id

JAKARTA (Jatengdaily.com)- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, untuk mengantisipasi ketersediaan pangan, menyusul puncak El Nino pada Agustus-September 2023, pemerintah menyiapkan daerah penyangga produksi pangan.

Daerah penyangga pangan itu, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan.

Pasalnya tidak semua daerah di Indonesia aman dari dampak El Nino. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) sedang mempersiapkan daerah-daerah itu,” jelasnya, Selasa (18/9/2023), usai mengikuti rapat terbatas yang membahas antisipasi dampak El Nino di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Dalam rapat terbatas tersebut Presiden Joko Widodo meminta pemerintah serius menghadapi puncak El Nino dan juga meminta adanya persiapan untuk menghadapi dampak seburuk apa pun dari el nino. Khususnya menyangkut dengan ketersediaan pangan (beras) bagi bangsa Indonesia.

Presiden meminta kepada Kementan agar memastikan daerah mana saja yang berstatus masih hijau atau kondisi airnya cukup. Sehingga penanaman padi dan tanaman pangan secara lebih optimal bisa dilakukan terus.

Kedua, untuk daerah kuning yang artinya daerah dengan kondisi air pas-pasan, juga harus ada intervensi khusus dari pemerintah. “Terutama untuk mengendalikan air irigasi, embung dan lain-lain dan kerja sama dengan daerah,” tutur Syahrul.

Ketiga, untuk daerah merah, pemerintah akan mempersiapkan lumbung pangan khusus dan komoditas tanaman yang tahan kondisi sulit air. Untuk mempersiapkan daerah penyangga tersebut, lanjut Syahrul, pemerintah pusat akan berbagi tugas dengan pemerintah provinsi dan kabupaten. Rencananya, ada 500 ribu hektare lahan di enam provinsi yang akan dimaksimalkan penanamannya untuk menghadapi el nino.

Seperti diketahui, melansir dari laman BMKG, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum. she