Pemkot Galakkan Program Urban Farming

SEMARANG (Jatengdaily.com)– Program urban farming atau pertanian perkotaan, mulai mampu menggerakkan warga Kota Semarang untuk membuat lingkungannya lebih ijo royo-royo dan bernilai ekonomi.

Program ini diinisasi Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi untuk mengoptimalkan setiap jengkal lahan menjadi lebih produktif.

“Di kota metropolitan yang memiliki keterbatasan lahan, bukan berarti kita tidak bisa menanam. Kegiatan menanam buah dan sayur tetap bisa dilakukan dengan tanaman buah dalam pot, polybag ataupun dengan hidroponik,” kata Wali Kota Hendi, sapaannya, saat kegiatan Farm Field Optimalisasi Pekarangan Kelompok Tani Dahlia Kelurahan Pedalangan Kec. Banyumanik Kota Semarang, Selasa (15/10/2019).

Walikota Semarang menyampaikan bahwa Kota Semarang sebagai salah satu kota metropolitan memiliki lahan pertanian yang terbatas jika dibanding kabupaten/kota lain khususnya di Jawa Tengah. Tercatat luas lahan sawah yang ada di Kota Semarang 2.732Ha.

Bukan hanya lahan sawahnya saja yang terbatas, lahan pekarangan yang ada sekarang pun makin hari makin sedikit. Maka, urban farming atau pertanian perkotaan menjadi solusi alternatif yang terbaik. Melalui urban farming, lahan seluas apapun dengan kondisi apapun dapat diolah menjadi lahan yang produktif. She

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *