SEMARANG (Jatengdaily.com) – Ketua Yayasan Baitussalam, Didik Suwarsono, menyerahkan peci hitam secara simbolis kepada Ketua Grup Hadroh Padhang Mbulan, Mohammad Agung Ridlo, dalam sebuah acara yang berlangsung di Aula Masjid Baitussalam, Ngaliyan, Semarang, Selasa malam, 1 Juli 2025.
Peci hitam tersebut merupakan bantuan dari Takmir Masjid Baitussalam yang akan digunakan oleh para anggota grup hadroh saat tampil dalam Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Kecamatan Ngaliyan, yang akan digelar di Lapangan Olahraga Ngaliyan, Sabtu, 5 Juli 2025 mendatang.
Dalam kesempatan itu, Didik Suwarsono juga menyempatkan diri hadir di tengah-tengah latihan grup hadroh. Ia menegaskan pentingnya menjaga dan mengembangkan kesenian hadroh sebagai bagian dari budaya religius yang hidup di tengah masyarakat. Menurutnya, hadroh bukan hanya bentuk seni, melainkan juga sarana dakwah yang efektif.
“Kesenian hadroh harus terus dibina dan dikembangkan. Porseni ini merupakan ajang penting untuk menumbuhkan kreativitas generasi muda dalam memainkan hadroh dan rebana. Bila nanti mendapatkan kejuaraan, kita patut bersyukur. Tetapi yang terpenting adalah partisipasi warga RW IV dalam turut serta menyukseskan kegiatan ini,” ujar Didik.
Grup Hadroh Padhang Mbulan yang akan mewakili RW IV dalam ajang Porseni, mendapat respons positif dan semangat baru dari dukungan tersebut. Ketua grup, Mohammad Agung Ridlo, menyampaikan terima kasih atas perhatian dan doa dari Ketua Yayasan Baitussalam. Ia menuturkan bahwa para anggota grup hadroh kini sedang menjalani latihan intensif jelang hari penampilan.
“Grup kami terdiri dari lintas generasi, mulai dari generasi tua, dewasa, hingga anak muda. Semua berkomitmen untuk tekun dan disiplin berlatih agar bisa memberikan penampilan terbaik. Dalam Porseni nanti, kami akan membawakan dua lagu, yaitu ‘Hizbul Wathon’ dan ‘Padhang Mbulan’,” kata Agung.
Porseni Kecamatan Ngaliyan 2025 akan mempertandingkan sejumlah cabang olahraga dan kesenian, antara lain futsal, voli, bulutangkis, tenis meja, tari, serta rebana. Para juri yang ditunjuk berasal dari kalangan tokoh olahraga dan seni di wilayah Ngaliyan yang berkompeten baik secara teori maupun praktik.
Grup Hadrah Padhang Mbulan menurunkan tim yang terdiri dari Mohammad Agung sendiri, Gunoto Saparie, Masono, Arisno, Novice Afnan El Fikri, Adnan Ghifari, Anis Fitriana Putri, Diyan Fadhilah, Muhammad Miftahul Raheesh, Satria Eka Iman Darmawan, Achmed Levi Samachat, Aulia Fadel Muttaqin, dan Maulana Agus Haryono. Tim ini didampingi oleh Luthfi Fahmi Mahbubi, Muhammad Faiz, dan Rizky.
“Kriteria penilaian dalam lomba rebana meliputi vokal, aransemen musik, kekompakan, dan penampilan. Kami berupaya mematangkan hal-hal tersebut, termasuk kesesuaian lagu dengan musik, penguasaan lagu, dan ekspresi,” ujar Mohammad Agung.
Sebanyak 10 kelurahan di Kecamatan Ngaliyan akan ambil bagian dalam ajang ini, yakni Kelurahan Gondoriyo, Podorejo, Bringin, Purwoyoso, Kalipancur, Bambankerep, Ngaliyan, Tambakaji, Wonosari, dan Wates. Porseni tahun ini diharapkan menjadi wadah untuk mempererat silaturahmi antarwarga, menumbuhkan semangat sportivitas, dan memajukan potensi olahraga dan seni-budaya lokal.St