Adnan Ghiffari Lulus dengan Penelitian tentang Ketahanan Masyarakat Desa Wisata Kasongan Pascapandemi

Adnan Ghiffari, mahasiswa Program Studi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, resmi dinyatakan lulus pada 30 Juni 2025. Foto:dok
SEMARANG (Jatengdaily.com) — Adnan Ghiffari, mahasiswa Program Studi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, resmi dinyatakan lulus pada 30 Juni 2025. Ia menyelesaikan studinya dengan hasil memuaskan setelah menjalani sidang akhir yang membahas isu strategis dalam konteks pembangunan desa wisata pasca pandemi.
Dalam skripsinya yang berjudul “Tingkat Ketahanan Masyarakat Desa Wisata Kasongan, Kabupaten Bantul Pasca Pandemi Covid-19”, Adnan menyoroti dampak jangka panjang pandemi terhadap masyarakat lokal serta strategi pemulihan yang dapat diterapkan. Penelitian ini dilakukan di Desa Wisata Kasongan, yang terkenal dengan sentra kerajinan gerabahnya dan sempat mengalami kelumpuhan akibat pembatasan mobilitas selama pandemi.
Penelitian yang dibimbing oleh Prof. Dr. sc.agr. Iwan Rudiarto, S.T., M.Sc., serta diuji oleh Dr. Mussadun, S.T., M.Si. dan Diah Intan Kusumo Dewi, S.T., M.Eng., ini menemukan bahwa ketahanan masyarakat tidak hanya ditentukan oleh faktor ekonomi, tetapi juga dipengaruhi oleh kekuatan sistem sosial, peran kelembagaan, serta dukungan dari lingkungan fisik.
Menariknya, aspek kelembagaan mendapat skor tertinggi dan tergolong dalam kategori ketahanan tinggi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran pemerintah desa dan lembaga lokal dalam proses pemulihan pasca pandemi. Sebaliknya, aspek ekonomi mencatat skor terendah meskipun masih dalam kategori sedang, yang menandakan masih lemahnya kapasitas masyarakat dalam menghadapi tekanan ekonomi.
Aspek sosial dan lingkungan fisik juga berada pada kategori sedang, namun memiliki potensi besar untuk ditingkatkan melalui intervensi pembangunan yang tepat. Penguatan jaringan sosial, revitalisasi fasilitas umum, dan optimalisasi potensi wisata dinilai mampu menopang ketahanan masyarakat dalam jangka panjang.
Adnan menjelaskan bahwa selama masa pandemi, aktivitas pariwisata di Kasongan nyaris terhenti total. Para perajin kehilangan pesanan dan modal usaha, sementara wisatawan yang biasa menjadi sumber penghidupan utama tidak bisa berkunjung karena pembatasan wilayah. Krisis ini memperlihatkan betapa rentannya desa wisata terhadap guncangan eksternal jika tidak ditopang oleh sistem sosial dan ekonomi yang tangguh.
“Saya berharap hasil penelitian ini dapat menjadi kontribusi nyata bagi pemerintah desa dan lembaga lokal dalam memperkuat kapasitas kelembagaan serta mendorong penguatan ekonomi masyarakat. Selain itu, aspek sosial dan lingkungan fisik juga perlu dikembangkan agar ketahanan masyarakat lebih menyeluruh,” ujar Adnan.
Selain berprestasi secara akademik, Adnan juga dikenal aktif dalam kegiatan sosial. Ia saat ini menjabat sebagai Sekretaris Umum Satupena Kota Semarang, sebuah organisasi yang bergerak dalam pengembangan literasi dan kebudayaan. Melalui keterlibatan tersebut, ia berkomitmen untuk terus menyumbangkan ilmu dan tenaga dalam pembangunan sosial berbasis riset.
Adnan berharap penelitiannya tidak hanya bermanfaat bagi Desa Kasongan, tetapi juga bisa menjadi acuan bagi desa wisata lain di Indonesia yang tengah berjuang untuk pulih dan bangkit pasca pandemi. Ia percaya bahwa keberlanjutan desa wisata hanya dapat dicapai melalui kolaborasi semua pihak dan pendekatan yang inklusif serta berbasis data.
Dengan kelulusannya, Adnan Ghiffari menutup masa studinya dengan kontribusi yang bermakna, menjembatani antara dunia akademik dan kebutuhan nyata di masyarakat. St