BALI (Jatengdaily.com) – Semilir angin sore di Nusa Dua seakan ikut menyambut kehadiran ratusan pemimpin industri telekomunikasi global dan regional yang berkumpul di Mangupura Hall, Bali International Convention Center, The Westin Resort.
Di bawah tema besar “Igniting Tomorrow’s Digital Evolution”, Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2025 resmi dibuka dengan penuh semangat kolaborasi.
Managing Director Danantara Setyanto Hantoro, bersama Direktur Utama Telkom Indonesia Dian Siswarini dan CEO Telin Budi Satria Dharma Purba, memimpin jalannya pembukaan.
Hadir pula Wakil Direktur Utama Telkom Muhammad Awaluddin beserta jajaran direksi Telkom, menandai keseriusan Telkom Group dalam mengawal transformasi digital Indonesia.
Dalam sambutannya, Setyanto Hantoro menekankan bahwa Danantara tidak sekadar memobilisasi modal, melainkan juga membangun jembatan global melalui transfer teknologi, kemitraan strategis, dan disiplin eksekusi.
“Kami ingin menjadikan Indonesia pusat data regional, sekaligus memadukan AI, cloud, bioteknologi, dan energi hijau dalam setiap langkah investasi. Semua ini untuk mendorong daya saing dan kemakmuran jangka panjang,” ujarnya dengan optimis.
Nada optimisme serupa datang dari Dian Siswarini. Dalam keynotenya bertajuk “Empowering the Digital Future: Connectivity, Innovation & Growth”, ia menegaskan bahwa BATIC bukan hanya forum diskusi, melainkan ruang aksi kolektif.
“Melalui kolaborasi, kami ingin membangun masa depan digital yang terkoneksi untuk semua,” tegasnya.
Dian juga menguraikan transformasi Telkom sebagai strategic holding, yang kini fokus pada B2C, infrastruktur digital, bisnis internasional, dan solusi B2B. Dua inisiatif besar pun diperkenalkan: Indonesia Cable Express (ICE) untuk memposisikan Indonesia sebagai hub digital Indo-Pasifik, dan AI Center of Excellence untuk mengembangkan talenta serta solusi AI yang aplikatif.
Hari pertama konferensi mengambil sub-tema “Laying the Digital Foundation”, menyoroti pentingnya infrastruktur sebagai tulang punggung inovasi. Diskusi menekankan peran kabel bawah laut, pusat data, jaringan aman, serta kesiapan menghadapi teknologi masa depan seperti AI, 5G, dan cloud.
Suasana forum semakin hidup ketika Sam Evans, Senior Managing Partner FTI Delta, membuka sesi dengan presentasi “Unlocking the Power of Future Technology”.
Ia menyebut jaringan sebagai kunci pembuka peluang pertumbuhan di era digital. Sementara itu, CEO Telin Budi Satria Dharma Purba menegaskan pentingnya kemitraan. “Kesuksesan di dunia berbasis data dan konektivitas bergantung pada inovasi bersama. Cloud, 5G, dan AI telah mendorong pertumbuhan permintaan hingga 40% setiap tahun. Satelit tetap vital untuk menjangkau wilayah terpencil,” jelasnya.
Panel demi panel menghadirkan deretan nama besar industri global, membahas mulai dari infrastruktur generasi berikutnya hingga revolusi komunikasi.
Dari diskusi tentang peran kabel bawah laut dan edge computing, hingga perdebatan mengenai keamanan dan aksesibilitas teknologi imersif, semua menegaskan satu hal: masa depan digital tak bisa dibangun sendirian.
Tak hanya diskusi, BATIC 2025 juga menghasilkan penandatanganan sejumlah kerja sama strategis. Di antaranya, kolaborasi antara BBIX dan Telin untuk ekspansi Remote IX Partnership, hingga kerja sama distribusi dengan Data Center Specialist, Velo Technologies, dan ACASIA.
Hari pertama ditutup dengan suasana hangat di Taman Bhagawan. Para peserta menikmati gala dinner di tepi pantai Bali, bersulang sambil bertukar ide, dan merasakan keramahan khas Pulau Dewata yang menjadi landasan kolaborasi berkelanjutan.
BATIC 2025 pun benar-benar hadir sebagai lebih dari sekadar konferensi—ia adalah momentum bersama untuk menyalakan percikan masa depan digital Indonesia dan dunia. St