in

72 Persen Calhaj Jateng Berisiko Tinggi

SEMARANG- Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah Drs H Farhani SH MM menegaskan, jumlah calon jemaah haji asal Jawa Tengah yang akan berangkat tahun 2019 ini, sebanyak 34.024 jamaah, 72 persen di antaranya masuk kategori berisiko tinggi (risti). Hal tersebut akan menjadi tantangan bagi petugas haji Jawa Tengah untuk dapat melayani sebaik dan senyaman mungkin kepada seluruh jemaah haji tersebut.

“Apalagi Jawa Tengah bertekad akan meningkatkan indek kepuasan jemaah haji dari 84,85 persen pada penyelenggaraan haji 2017 menjadi 85,23 persen di 2018. Jadi, meningkatkan pelayanan jemaah haji menjadi target utama bagi penyelenggaraan haji Jawa Tengah,” tegasnya saat meresmikan Miniatur Manasik Haji-Umroh Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), di Kompleks masjid setempat, kemarin.

Peresmian, dihadiri para sesepuh Jawa Tengah antara lain Mantan Gubernur Jateng KH Ali Mufiz MPA, Mantan Wagub Jateng sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jateng Drs KH Achmad, pejabat Forkompimda Jateng, para pengelola KBIH, Biro Perjalanan Umroh dan pengurus MAJT.

Sekretaris MAJT KH Muhyidin MAg melaporkan, pembangunan miniatur manasik haji-umroh ini, sebagai upaya merespons aspirasi masyarakat. Fasilitas yang dibangun berupa miniatur Kabah, berukuran separoh dari Kabah asli di Tanah Suci. Kemudian tempat Sai Bukit Sofa-Marwah sepanjang 100 meter. Dilengkapi Jamarot, tempat melempar jumroh serta miniatur Wukuf di Arofah.  

Farhani menegaskan, di tengah tingginya persentase jamaah haji usia lansia di tahun ini, masih ada sejumlah pihak yang mengusulkan agar jemaah haji lansia kuotanya ditambah. Mengingat saat ini, jumlah pendaftar haji asal Jateng mencapai 667.807 orang, yang berarti hari ini mendaftar maka berangkatnya 23 tahun mendatang.

“Usul perlunya menambah kuota lansia itu masuk akal. Namun setelah dikaji, jumlah lansia yang mencapai 72 persen, maka Kemenang Jateng belum berani menambah kuota lansia. Prinsipnya, jemaah yang sudah ada harus ditangani sebaik mungkin agar mereka puas dengan pelayanan para petugas haji kita,” tegasnya.

Menyinggung target capaian indek kepuasan haji untuk Jateng di musim haji 2019, Farhani menegaskan sebesar 85,30 persen. Target tersebut harus tercapai, sehingga setiap tahun indek kepuasan jemaah semakin meningkat.

Menurut Farhani, peningkatan indeks kepuasan jemaah tidak datang ujug-ujug atau tiba-tiba, tetapi melalui perjuangan keras petugas yang bersinergi sejak dini dengan ormas-ormas Islam, IPHI, KBIH, tokoh agama serta tokoh masyarakat yang peduli terhadap haji.

Terkait konsumsi jemaah selama di Tanah Suci, Farhani menegaskan, akan dilayani lebih baik dari tahun sebelumnya. Menu konsumsi bukan lagi menu nusantara tapi lokal berdasarkan zonasi. Misalnya zonasi Semarang, Kendal, Demak, Kudus, menunya disesuaikan makanan khas zona tersebut. st

Written by Sunarto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Raih Gold Medal, Siswa MIM Goes Thailand

Sahabat Lestari Peduli Komunitas Ojek dan Becak