in ,

Bendung Tirtonadi, Destinasi Wisata Baru untuk Liburan Lebaran

Bendung Tirtonadi dilengkapi taman pedestrian menjadi objek wisata baru di Solo. Foto: yds

SOLO (Jatengdaily.com) – Liburan Lebaran tahun ini bisa dimanfaatkan masyarakat yang mudik maupun sedang berkunjung ke Kota Solo, untuk menikmati objek wisata baru Bendung Tirtonadi. Terletak tepat di depan Terminal Tirtonadi, objek ini menjadi destinasi wisata yang murah meriah tapi indah.

Bendung Tirtonadi sejatinya adalah sebuah dam air pengendali banjir yang sudah berdiri puluhan tahun silam. Namun bertahun-tahun kawasan tersebut menjadi salah satu titik daerah kumuh di Solo. Dulunya, selain banyak berdiri rumah liar, pedagang hingga wanita penghibur yang sering berkeliaran, menjadikan kawasan tersebut ‘kotor’.

Namun kini kekumuhan tersebut disulap menjadi objek wisata indah yang digemari masyarakat untuk sekadar melepaskan penat. Bendungan dibangun dengan beragam fasilitas wisata, dengan menghabiskan dana dari APBN Rp 173 miliar.

Jadilah sebuah destinasi wisata baru di Kota Solo. Bendung Tirtonadi berubah menjadi taman yang berada di pinggir Kali Pepe yang bermuara di Sungai Bengawan Solo. Taman ini bisa menjadi riverside park Solo untuk bersantai maupaun olahraga ringan seperti jogging dan sebagainya, karena dilengkapi dengan pedestrian di pinggir bendungan.

Selain itu bagi warga yang gemar berswafoto Taman Tirtonadi juga bisa menjadi objek baru koleksi foto untuk diunggah ke media sosial. Dan itu memang yang sudah terjadi sekarang, hampir semua para pengunjung selalu memanfaatkannya sebagai lokasi berfoto-foto.

Bendung Tirtonadi sejatinya untuk pengendali banjir di sebagian wilayah Solo, kini jadi objek wisata. Foto: yds

Bendungan Tirtonadi memang di rancang oleh Pemerintak Kota Solo sendiri sebagai tampungan air di Kali Anyar, juga sebagai wisata edukasi. Sehingga warga sekitar bisa memanfaatkan ruang terbuka hijau yang ada di daerah Utara Kota Solo terutama di kawasan Gilingan, Manahan, dan Nusukan.

Dikutip dari surakarta.go.id, selain sebagai ikon wisata, Bendung Karet Tirtonadi berfungsi mengatur deviasi air di Kali Gajah Putih dan Kali Pepe Hulu. Bendung bermanfaat untuk menampung aliran air di dua sungai itu sekaligus bermanfaat mengendalikan banjir. Ada tiga komponen utama yang menyusun teknologi yang diterapkan di bendung itu,yakni gate panel (gerbang panel), air blader (kantong udara), dan protection fins (sayap pelindung).

Ketika musim kemarau, bendung ditutup untuk menampung air sungai. Daya tampungnya hingga 1 juta m3 dengan panjang 1,5 kilometer. Sementara pada musim penghujan akan dibuka dengan kapasitas pengaliran air 1.048 meter kubik per detik, atau lebih besar dari debit awal 390 meter kubik per detik.

Bendung Karet Tirtonadi di Kali Pepe Hulu dibangun agar dapat mengurangi risiko banjir seluas kurang lebih 110 hektare di Kecamatan Banjarsari. Sementara di daerah hilir akan mengurangi risiko banjir seluas kurang lebih 80 hektare di Pasar Kliwon dan Laweyan. Di samping itu, bendung juga dapat difungsikan untuk memenuhi kebutuhan air baku. yds

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Puncak Arus Balik Terjadi Sabtu dan Minggu 8 dan 9 Juni

Arus Mudik Lancar, Angka Kecelakaan Turun 60 Persen