LIVERPOOL (Jatengdaily.com) – Kekhawatiran Barcelona menghadapi leg kedua lawan Liverpool di semfinal Liga Champions jadi kenyataan. Barca yang membawa agregat 3 gol di leg pertama, harus menyerah dengan 0-4 di leg kedua, Rabu (8/5/2019) dinihari WIB.
Liverpool unggul lewat gol Divock Origi pada menit ke-7, Giorginio Wijnaldum pada menit ke-54 dan 56 serta satu gol kemenangan dari Origi lagi menit ke-79.
Gol keempat Liverpool ini memang menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Bermula saat mereka mendapatkan tendangan pojok di sisi sebelah kiri pertahanan Barcelona.
Trent Alexander-Arnold mengambil tendangan sudut itu dengan sangat cepat, bahkan ketika lini belakang Barcelona belum bersiap untuk bertahan. Bola dilepaskan kepada Divock Origi yang tak terkawal dan langsung melepaskan tembakan ke gawang Barcelona.
Media Spanyol Marca menyebut gol Liverpool tersebut sebagai gol teraneh dalam sejarah Liga Champions. “Gol keempat Liverpool pada laga kedua semifinal Liga Champions melawan Barcelona merupakan salah satu gol teraneh yang pernah terjadi di tahap ini dari kompetisi tersebut,” tulis Marca.
Keanehan itu aneh karena wasit asal Turki, Cuneyt Cakir tak mengindahkan protes para pemain Barcelona dan tetap mengesahkan gol Origi. Dia sebenarnya bisa saja memerintahkan Alexander-Arnold mengulang kembali tendangan pojok tersebut.
Kekalahan itu membuat keunggulan 3-0 yang dimiliki Barcelona pada laga pertama tak berguna. Liverpool lolos ke final Liga Champions dengan agregat 4-3.
“Kami sudah sangat siap menghadapi situasi bola mati, sebab mereka sangat berbahaya melakukannya. Namun, itu [aksi Alexander-Arnold] adalah permainan yang mengejutkan, itu membuat kami terkejut,” tutur Ernesto Valverde, bos Barcelona di laman resmi UEFA.
Valverde tidak mau berdalih. Dia mengakui gol keempat Liverpool itu lahir dari kelengahan timnya dan bukti dari kecerdikan Liverpool. Dia menyadari timnya telah membuat kesalahan, tetapi mereka tidak bisa berbuat banyak pada situasi itu.
“Gol selalu merupakan kesalahan seseorang, satu kesalahan atau lainnya. Jika anda meluangkan waktu untuk melihat setiap gol, anda akan menyadari ada kesalahan di sana. Mereka mengejutkan kami dengan gol keempat – sepertinya pemain-pemain saya sedang tidak melihat. Liverpool cerdik, dan mereka berhasil mencetak gol,” tandas Valverde.
Kegagalan ini merupakan pukulan besar bagi Barcelona. Impian meraih treble sudah sirna. Barca lagi-lagi gagal mewujudkan harapan di Liga Champions.
Di final, Liverpool akan menunggu pemenang antara Ajax Amsterdam vs Tottenham Hotspur. Laga puncak akan dihelat di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid pada 1 Juni mendatang. yds
GIPHY App Key not set. Please check settings