Loading ...

Dirjen Menhub: Waspadai Jalur Rawan Longsor Jelang Nataru

0
IMG-20191209-WA0062

Direktur Lalu Lintas Jalan Dirjen Hubda Kementerian Perhubungan, Pandu Yunianto dalam rapat kordinasi Nataru. Foto: adri

SEMARANG (Jatengdaily.com) -Direktur Lalu Lintas Jalan Dirjen Hubda Kementerian Perhubungan, Pandu Yunianto meminta para pemudik mewaspadai jalur rawan bencana alam. Jalur rawan tersebut terindentifikasi di jalur pantura dan jalur selatan Jawa Tengah.

“Kami siagakan alat berat di jalur rawan longsor di wilayah selatan tepatnya Ciamis-Cilacap sampai Purworejo. Apalagi masuk musim hujan menimbulkan banjir seperti Pantura Brebes-Tegal-Pekalongan,” kata Pandu Yunianto dalam Rakor Persiapan Natal dan Tahun Baru Wilayah Jateng-DIY di Kabupaten Semarang, Senin (9/12/2019).

Dia menyebut untuk kelancaran pemudik juga dilaksanakan pembatasan operasional truk bersumbu tiga atau lebih, truk yang membawa kereta gandengan, dan truk yang mengangkut material atau barang galian. Pembatasan tersebut dijadwalkan pada puncak arus kendaraan yakni 20-21 Desember 2019 dan 31 Desember-1 Januari 2020.

“Fokus pembatasan operasional truk tersebut di Jalan Tol Semarang-Solo dan tiga jalan nasional non-tol, yakni di Jalur Tegal-Purwokerto, Klaten-Solo, dan Jogja-Magelang-Bawen,” ungkapnya.

Karena intensitas dan pengguna jalan diprediksi naik, dia mengintruksikan kepada pengelola jalan tol untuk menambah fasilitas di rest area.

“Ada kamar mandi rest area di tol kami temukan airnya macet, sehingga sangat jorok. Jadi kami minta pengelola rest area untuk tingkatkan kebersihan dan kenyamanan harus diperhatikan, bahkan jika perlu dibangun tenda untuk posko agar pelayanan bertambah baik,” jelasnya.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VII Semarang, Akhmad Cahyadi mengaku ada lima lintas dan jalan tol yang disiapkan untuk jalur mudik masuk Jawa Tengah. Yakni, jalur pantura, jalan tol dari Brebes hingga Solo, lintas Semarang-Bawen-Secang-Banjarnegara-Purwokerto, lintas Semarang-DIY-Purworejo-Kebumen, dan lintas selatan, mulai dari Tasikmalaya-DIY-Jawa Timur.

“Semua perbaikan jalan akan dihentikan pada 20 Desember 2019 untuk memberi kelancaran,” kata Akhmadi Cahyadi. Adry-she

Facebook Comments Box
Baca Juga  Bhayangkara Solo FC Bertekad Bisa Lalui Fase Grup

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *