BAWEN (Jatengdaily.com) – PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku operator ruas jalan tol Semarang-Solo menambah 20 gardu miring untuk transaksi elektronik tol (etoll) di Gerbang Tol (GT) Banyumanik, guna mengantisipasi terjadinya antrian panjang di GT Banyumanik selama arus mudik dan arus balik Lebaran.
Sebab GT Banyumanik merupakan salah satu titik pertemuan arus kendaraan pemudik dari berbagai daerah menuju Jawa Timur yang memanfaatkan jalan bebas hambatan tersebut.
‘’Di GT Banyumanik ada penambahan beberapa gardu miring, karena GT Banyumanik merupakan salah satu titik pertemuan arus dari berbagai daerah yang akan menuju Jawa Timur. Saat ini sedang ujicoba, sebelum nanti difungsikan untuk mendukung kelancaran arus mudik. Penambahan gardu miring ini untuk memperlancar transaksi bagi pemudik yang memanfaatkan jalan tol,’’ jelas Direktur Administrasi dan Keuangan PT TMJ, Umiyati usai apel gelar pasukan pengamanan arus lalu lintas Lebaran 2019 di halaman Kantor PT TMJ Bawen, Selasa (28/5/2019) sore.
Umiyati mengungkapkan, di gardu tol akan ditempatkan petugas untuk membantu pemudik melakukan transaksi gardu tol. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya antrian panjang di gerbang tol Banyumanik. ‘’Untuk membantu pemudik melakukan transkasi pakai mobile reader. Kita siapkan 36 unit mobile reader,” ungkapnya.
Umiyati mengimbau pengguna tol untuk mematuhi batas kecepatan berkendara di jalan tol mengingat di ruas tol Semarang-Solo banyak turunan dan tikungan. Ia juga juga mengimbau pemudik untuk istirahat setelah menempuh perjalanan selama 4 jam. ‘’Sudah ada rambu-rambu, maksimal kecepatan 80 km per jam. Ikuti rambu-rambu yang sudah ada,’’ tandasnya.
GM Teknik dan Operasi PT TMJ, Rifka A Paramita menyebutkan ada penambahan 20 gardu miring di GT Banyumanik. Rincianya, sebanyak 8 gardu miring entrance dan 12 gardu miring exit. ‘’Gardu tol di GT Banyumanik jumlahnya menjadi 32 gardu, ini untuk mempercepat antrian di seluruh gerbang tol. Kendaraan kecil nanti diarahkan di gardu miring, sedangkan kendaaraan besar bisa menggunakan gardu tol eksisting,’’ terangnya.
Menurut Rifka, gardu miring akan dimanfaatkan mulai H-7 sampai H+7 lebaran. Karena arus mudik dan arus balik pengguna tol diperkirakan mulai H-7 sampai H+7 lebaran. ‘’Kita bekerjasama dengan vendor peralatan etoll untuk mengantispasi terjadinya error saat transaksi tol. Teknisi dari vendor sudah stand by di masing-masing gerbang tol,’’ jelasnya.
Rifka menambahkan, penambahan petugas di gerbang tol hanya saat lebaran saja. Sebab ada penambahan gardu baru di akses masuk maupun exit tol. ‘’Puncak arus mudik diperkirakan terjadi 30-31 Mei 2019. Volume kendaraan di GT Banyumanik diperkirakan mencapai 48 ribu kendaraan,’’ ujarnya. rus-yds
GIPHY App Key not set. Please check settings