SEMARANG – Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, mengapresiasi besarnya antusias masyarakat, khususnya masyarakat di Semarang yang semangat mengantri dari pagi untuk bisa menggunakan hak pilihnya, pada pilpres 17 April 2019.
Setelah melakukan pencoblosan di TPS tempat tinggalnya di TPS 11 RT 1 RW 2 Kelurahan Lempongsari, Semarang, lalu Hendi, sapaan akrab walikota, bergabung bersama dengan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu, Sekda Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono, serta sejumlah jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Semarang untuk melakukan pemantauan di TPS.
Dalam kunjungan ke sejumlah TPS, Hendi memberi acungan jempol kepada sejumlah Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) yang berupaya menarik minat masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya, dengan membuat TPS semenarik mungkin.
Hal itu seperti yang terlihat pada TPS 6 dan TPS 7, Panggung Lor, Semarang Utara, serta TPS 8 Kelurahan Sambirejo Gayamsari.
Di TPS 7 Panggung Lor, panita pemungutan suara kompak menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah, sedangkan TPS 6 Panggung Lor mengusung tema yang cukup menarik juga, yaitu dengan konsep olah raga xtreme Motocross. Panitia TPS 6 Panggung Lor bahkan hingga menghadirkan sejumlah motor trail di area TPS.
Tak hanya itu, dekat dari TPS 6 tersebut juga ada sebuah
sirkuit mini untuk sejumlah crosser melakukan freestyle, guna menghibur warga
yang datang ke TPS.
Praktis, konsep tematik seperti itu berhasil
membuat masyarakat antusias untuk datang ke TPS tersebut.
Hendi pun optimis jika hadirnya TPS – TPS yang
dikemas secara menarik seperti itu dapat meningkatkan partisipasi pemilih di
Kota Semarang. Inovasinya warga ini oleh Hendi diberikan apresiasi, bagaimana
mereka mencoba menarik minat masyarakat dengan membuat TPS tematik.
“Ada dua TPS yang bersebelahan, satunya
dengan tema trabas (motocross), satunya lagi tema kebhinekaan,” puji Hendi
kepada panitia TPS kreatif dan inovatif.
“Dengan begini maka warga pasti lebih
semangat datang ke TPS, yang kemudian harapannya partisipasi pemilih ini dapat
semakin meningkat,” tambah Walikota Semarang.
Di sisi lain dalam sejumlah kunjungannya, Hendi
juga mendapatkan laporan terkait adanya surat suara yang tertukar di Kelurahan
Kembang Arum, Kecamatan Semarang Barat.
Secara detail, surat suara di tempat pemungutan
suara tersebut dilaporkan tertukar dengan surat suara dari daerah pemilihan
lain.
Mengetahui hal tersebut, Hendi kemudian langsung
mendatangi TPS tersebut dan memberi masukan agar pencoblosan dihentikan
sementara, untuk menunggu distribusi surat suara yang benar sampai di TPS.
“Kita terus pantau, KPU Insya Allah dapat
menyelesaikan persoalan ini dengan cepat. Saya juga telah memberi masukan
kepada rekan-rekan KPU, untuk yang sudah hadir dapat mendaftar dulu sebelum jam
1 siang. Supaya nantinya jam berapapun mereka masih bisa mencoblos sepanjang
surat suara sudah siap,” tegas Hendi.
Sepulangnya dari sejumlah tinjauan TPS, Walikota
Semarang tersebut kemudian kembali pulang untuk melihat penghitungan suara di
tempat tinggalnya, yaitu TPS 11 RT 1 RW 2, Lempongsari.
Hasilnya, dalam penghitungan suara di TPS
tersebut, Jokowi berhasil unggul telak dibanding Prabowo. Tercatat 205 pemilih
mencoblos Jokowi – Ma’ruf Amin dan hanya 49 orang yang mencoblos pasangan
Prabowo – Sandi.
Dengan jumlah tersebut berarti Jokowi menang
telak di TPS Hendi sebesar 81persen, dibanding Prabowo dengan pencapaian 19
persen.
Di tingkat Kelurahan Lempongsari dari 4.051 DPT
dengan 17 TPS, Jokowi-Amin juga berhasil meraih 2.812 suara atau 78 persen.
Prabowo-Sandiaga 808 suara atau 22 persen. Jumlah suara sah 3.620 sedang suara
tidak sah 64. bgy
GIPHY App Key not set. Please check settings