SEMARANG (Jatengdaily.com) – Kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jateng masih tinggi. Lembaga Resource Center Kesetaraan Jender dan Hak Asasi Manusia (LRCKJHAM), ada 311 kasus kekerasan terhadap perempuan selama 2018.
Sedangkan kekerasan terhadap anak dari data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Tengah di tahun 2018 sebesar 1.274.
Demikian dikatakan Wakil Ketua DPRD Jateng Ahmadi, saat membuka kegiatan Pelatihan Media Sensitif Gender bagi Pegiat Media Jateng, Senin (24/6/2019) di Semarang. Pelatihan sendiri berlangsung sampai hari ini, Selasa (25/6/2019).
Adapun jenisnya, meliputi trafficking, seksual, fisik, eksploitasi, psikis, dan penelantaran. Ia menambahkan bahwa kekerasan anak terhadap perempuan seperti gunung es. Masih banyak kasus kekerasan yang tidak diketahui dan tidak terlaporkan kepada yang berwajib.
“Untuk itu membutuhkan partisipasi segala pihak termasuk pers dan media,” sambung Ahmadi.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Tengah, Retno Sudewi mengharapkan media dan pers bisa membantu memberikan informasi terkait kekerasan perempuan dan anak.
Selain bisa memberikan pendidikan dan edukasi serta serta kontrol sosial, mengingat media dan pers berperan tinggi. she
GIPHY App Key not set. Please check settings