in

Tol Solo-Yogya Terjang 45 Desa dan 9 Kecamatan, Bupati Klaten Siap Kawal

Bupati Klaten Sri Mulyani bersama tim sidak ke lokasi yang bakal terkena pembangunan tol Solo-Yogya. Foto:ist

KLATEN (Jatengdaily.com) – Bupati Klaten Sri Mulyani siap mengawal pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta. Kendati begitu, dia berharap terus dilibatkan dalam tahapannya, sehingga bisa meminimalisasi konflik yang mungkin terjadi di masyarakat.

Hal itu disampaikan Bupati Sri Mulyani saat melakukan pengecekan dan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah lokasi dan lahan, yang rencananya akan dilalui jalan tol Solo-Klaten-Jogja. Dalam kunjungannya, bupati didampingi tim dari PT Adi Karya dan pejabat setempat.

Menurutnya, setiap pembahasan pembangunan jalan tol yang melintasi wilayah Klaten, sudah semestinya Pemkab Klaten dilibatkan. Sehingga setiap ada perubahan denah, pemkab mengerti dan bisa mengakomodasi aspirasi dan merespons keluhan masyarakat yang muncul, seperti saat ganti untung lahan dan sebagainya.

“Jadi, setelah lokasi dan denah ditetapkan Gubernur Jawa Tengah, semua sudah tidak ada permasalahan dan sudah sesuai aspirasi masyarakat. Pada prinsipnya Pemkab Klaten berkomitmen mengawal pembangunan jalan tol di Klaten, sehingga nantinya jalan tol yang akan dibangun benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat,” ujar Sri Mulyani.

Dijelaskan, jalan tol rencananya melintasi sembilan kecamatan dan 45 desa. Pengecekan dilakukan untuk mengetahui secara pasti lokasi mana saja yang terkena pembangunan jalan tol. Dia berharap pemkab terus dilibatkan dalam setiap pembahasan jalan tol, termasuk jika ada perubahan jalur.

“Tadi pengembang PT Adi Karya dan DPUPR telah menunjukkan mana lokasi jalan tol di Klaten yang nantinya akan digunakan rest area dan exit tol. Kemudian juga untuk menampung aspirasi warga seperti rencana rest area di Beku, Karanganom. Karena banyak permukiman dan makam kuno, maka diusulkan agar dipindah. Namun tetap rest area diusulkan dibangun di Beku Karanganom, dan rest area kedua di Karangnongko,” jelasnya.

Bupati menjelaskan, ada tiga exit tol setelah direvisi. Exit tol ketiga di Borangan Manisrenggo yang nantinya ada dua kaki, yakni satu kaki ke Borangan dan satunya ke Somokaton, Jogonalan. Sementara, di Ngawen, lokasi yang terkena dampak SD IT dan SMP. Namun pihak sekolah tidak keberatan asalkan dibangun pengganti yang lebih bagus.

Disinggung mengenai pembangunan jalan tol yang mengenai sumber mata air, Sri Mulyani berharap agar jalurnya digeser. Sehingga, tidak merusak sumber mata air.

“Jangan sampai pembangunan jalan tol jangan membawa dampak rugi karena sumber mata air dimanfaatkan PDAM untuk sumber air minum warga,” tandasnya.st

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Harga Tomat Naik Rp 4.500/Kg, Petani Gembira

Kemarau, Puluhan Desa di Tegal Gantungkan Suplai Air Bersih