YOGYAKARTA (Jatengdaily.com) – Tim SAR Gabungan mengeluarkan kekuatan penuh untuk bisa mengevakuasi seluruh korban susur Sungai Sempor siswa SMPN 1Turi Sleman. Hingga Sabtu (23/2/2020) malam dua korban masih belum ditemukan pascainsiden banjir bandang saat mereka menyusuri Sungai Sempor di Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Dua korban yang belum ditemukan seperti disebutkan BPBD Yogya dalam akun twitternya, yakni Yasinta Bunga, Kelas 7B d/a Dadapan, Wonokerto, Turi dan Zahra Imelda, 7D d/a Kenteng, Wonokerto, Turi. Kedua murid tersebut belum berhasil ditemukan oleh tim gabungan yang mengakhiri operasi pencarian dan evakuasi hingga pukul 16.00 sore.
Agus Wibowo, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB mengatakan meskipun operasi dihentikan sore hari, pemantauan di dam tetap dilakukan oleh tim gabungan pada malam hari. Aktivitas malam tersebut tidak direkomendasikan untuk operasi penyisiran maupun penyelaman.

Dam yang menjadi fokus pencarian yaitu di Dam Matras, Bubrah, Lengkong, Polowidi, Watu Gajah, Gawar dan Tempuran Bedog. Pos Operasi telah menyusun rencana operasi hari ketiga yang akan berlangsung Minggu hari ini pukul 06.30 WIB.
Tim SAR Gabungan yang melakukan operasi pencarian korban susur sungai ini sangat lengkap. Didukung oleh 45 lembaga dari Yogyakarta dan Jawa Tengah. Selain itu juga penyelaman yang didukung peralatan sonar scan dari BPBD Kabupaten Bantul. Ini dilakukan di beberapa titik namun belum membuahkan hasil.
Tim selam terdiri dari SAR DIY, Jawa Tengah, Linmas DIY, Linmas Kaliurang, DIY unit Wonokerto. Tim selam ini melakukan penyelaman di dua titik yang terbagi area sekitar jembatan dukuh dan dam Lengkong.
Data Pusdalops per Sabtu (22/2/2020) mencatat total murid yang melakukan aktivitas ini berjumlah 249 murid dengan rincian kelas 7 sejumlah 124 murid dan dan kelas 8 sejumlah 125. Posko mencatat 216 murid selamat sedangkan 23 murid luka-luka dan 8 korban meninggal telah ditemukan dua belum ditemukan.
Insiden ini bermula ketika sejumlah murid yang tergabung dalam kegiatan pramuka melakukan penyusuran Sungai Sempor. Insiden tersebut terjadi diperkirakan karena arus deras dan volume air sungai yang meluap secara tiba-tiba dari hulu sungai. Arus deras dan volume air ini akhirnya menghanyutkan peserta susur sungai hingga mengakibatkan jatuhnya korban meninggal dan luka-luka. yds
GIPHY App Key not set. Please check settings