Corona Banyak Warung Tutup, Harga Cabe Turun Jadi Rp 3.500 per Kilogram

PEMALANG (Jatengdaily.com)– Akibat banyaknya warung- warung yang tutup selama wabah Covid 19, berimbas pada harga sayur mayur. Salah satunya adalah cabe, yang harganya anjlog di pasaran dan merugikan petani.

Menurut H Suroso petani cabe di Desa Karangsari Kecamatan Pulosari, Pemalang, akibat harga cabe yang anjlog membuat dirinya mengalami kerugian besar. Bahkan banyak cabe yang tidak laku, dan terbuang begitu saja karena stok menumpuk meskipun hasil panen bagus.

“Harga Cabai saat ini hanya Rp 3.500 rupiah per kilogram (kg), padahal normalnya sampai Rp 10.000 rupiah” katanya, Sabtu (30/5/2020).

Suroso menambahkan, untuk cabe konsumsi terbanyak adalah warung seperti warung makan, namun saat ini banyak warung yang tutup sehingga stok cabai menumpuk saat panen seperti sekarang ini.
“Cabe melimpah dan kualitas bagus, namun akibat harga anjlog kita rugi besar” lanjutnya.

Sedangkan Heru salah satu pedagang ecer menyampaikan, untuk cabai memang paling banyak dibutuhkan di warung. Namun saat ini warung tutup akibat adanya virus corona, sehingga kebutuhan cabai berkurang dan hanya untuk konsumsi sendiri. wing-she

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *