in

Kapolres Demak Sambangi Warga Terdampak Rob

Kapolres R Fidelis Purna Timuranto didampingi Wabup H Joko Sutanto dan Kasdim Mayor Inf Kadarusman meninjau kawasan pemukiman warga Sriwulan Sayung yang terdampak rob. Foto: Jatengdaily.com/rie

DEMAK (Jatengdaily.com) – Sudah jatuh tertimpa tangga. Kiranya ungkapan tersebut pas menggambarkan kehidupan 3.591 KK warga Desa Sriwulan dan puluhan ribu jiwa warga pesisir lainnya di Demak. Betapa tidak? Tak hanya hidup dikepung banjir rob, hidup mereka semakin berat sejak badai Covid-19 yang tak kalah mengkhawatirkan menerjang.

Kapolres AKBP R Fidelis Purna Timoranto berserta Wabup H Joko Sutanto juga Kasdim Mayor Inf Kadarusman menyambangi masyarakat Sriwulan tersebut. Sambil memberikan 150 paket bantuan bahan pangan dan masker non-medis hasil pengumpulan zakat profesi personel Polres Demak, sekaligus mendengarkan curahan hati warga.

“Pemberian bantuan bahan pangan ini sebagai wujud kepedulian kami terhadap warga korban rob dan abrasi. Sebab tak hanya tinggal di kepungan air pasang laut, kehidupan mereka semakin terjepit sejak adanya wabah corona sehingga kehilangan sumber nafkah,” kata Kapolres Fidelis, Sabtu (30/5/2020).

Keluh kesah dan ‘tangisan’ warga Sriwulan juga warga pesisir lainnya, disebutkan, sungguh masuk akal. Sebab meski banyak rumah tenggelam oleh banjir rob antara 50-100 cm, namun kondisi tersebut belum bisa terkategori bencana alam. Sehingga sedikit banyak menjadi kendala dalam upaya mendapatkan atau mendatangkan bantuan bencana.

“Walau demikian ‘curhatan’ warga kami tampung, terutama jika berdampak pada situasi kamtibmas. Namun mengenai banjir rob, langsung kami lanjutkan kepada institusi berwenang,” imbuh kapolres.

Disebutkan, persoalan banjir rob pesiair Demak telah lama dilaporkan ke pemerintah pusat melalui Gubernur Jateng. Tentunya dengan pertimbangan melihat kemampuan daerah.

“Maka itu masalah rob di pesisir Demak tidak bisa dibahas secara parsial. Sebab dengan penanganan secara komprehensif, diharapkan tidak memindahkan persoalan dari Sayung ke Karangtengah, Bonang atau pun Wedung. Namun benar-benar dapat mengatasi persoalan rob di Demak,” ungkap kapolres.

Senada disampaikan Wabup H Joko Sutanto, setidaknya ada sembilan desa tergenang rob. Ironisnya mereka yang tinggal di sana tak mau diajak pindah. “Mungkin karena sudah kadung nyaman dengan air (rob),” imbuh wabup.

Parahnya lagi, dari 45 kilometer wilayah pantai Demak dari Sriwulan Sayung hingga Kedungmutih Wedung, rata-rata terendam rob. Bahkan gelombang pasang laut itu perlahan telah menyentuh jalur pantura Demak.

Maka tanggul laut yang sekaligus berfungsi sebagai jalan tol Semarang – Demak diharapkan segera terwujud. Sehingga nilai manfaatnya untuk penanggulangan rob dan abrasi dapat segera dinikmati masyarakat. rie-yds

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

2 Comments

  1. Pak wabup, bukannya kita nyaman dengan air rob, tp masalah finansial atau ekonomi warga lemah,kami rakyat biasa pak, hrga rumah smkin tinggi dan pertimbangan dekat tmpt kerja,sekolah ank dll. klo punya dana sudah pindah dr dulu pak…🙂

Corona Banyak Warung Tutup, Harga Cabe Turun Jadi Rp 3.500 per Kilogram

KPU Demak Rakor Virtual, Siap Lanjutkan Tahapan Pilkada 2020