SEMARANG (Jatengdaily.com) –Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kota Semarang temukan sejumlah 24 makanan kaleng dalam kondisi rusak. Temuan itu didapat saat petugas melakukan razia selama awal bulan Ramadan.
Kepala BPOM Kota Semarang I Gusti Ayu Adhi Aryapatni mengatakan temuan tersebut didapatkan saat petugasnya menyisir sejumlah tempat untuk mengecek berbagai kebutuhan pokok yang dijual selama Ramadan.
“Kita temukan 24 jenis makanan yang kita temukan ternyata kondisinya sudah kedaluwarsa. Ada juga yang kaleng makanannya penyok-penyok dan rusak,” kata Ayu, Selasa (5/5/2020).
Kedapatan barang kedaluwarsa, petugas langsung menegur pengelola retail yang masih menjual bahan-bahan makanan yang tidak layak dikonsumsi. Sebab, kondisi makanan yang dijual terbungkus alumunium foil dengan keadaan yang rusak berat.
“Kami suruh pengelola toko untuk memusnahkan bahan makanan yang tak layak dikonsumsi. indikasi kita mengarah pada kelalaian pengelola tokonya, kepada masyarakat agar selalu cek izin edar dan izin label makanannya. Pas kondisi ramadan seperti saat ini yang paling rawan yang ada di mal-mal besar,” terangnya.
Petugas BPOM juga menelisik makanan takjil yang beredar di pasar-pasar tradisional. Hasilnya dari 25 takjil yang diuji sampelnya, katanya semuanya aman dikonsumsi.
“Kepada para penjual takjil untuk tidak berbuat curang dengan menjual makanan yang mengandung zata berbahaya. Karena pihaknya saat ini akan menindak tegas para penjual dan para distributornya,” pungkasnya. adri-yds
GIPHY App Key not set. Please check settings