in

Gibran-Teguh Potensi Lawan Kotak Kosong

Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa didampingi Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo. Foto: adri

SOLO (Jatengdaily.com) – Bakal Pasangan Calon (Paslon) Pilkada Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa, berpotensi untuk melawan kotak kosong. Mengingat sejauh ini, parpol lain kecuali PKS sudah berancang-ancang memberikan dukungan kepada pasangan yang baru saja mendapat rekomendasi PDIP tersebut.

Sebenarnya, sejauh ini ada pasangan independen yang siap melawan Gibran-Teguh yakni Bagyo Wahyono – FX Supardjo (BaJo). Hanya saja paslon ini masih menghadapi kendala di proses verifikasi faktual dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo.

Pasangan independen untuk Pilkada Solo sesuai aturan harus mendapat dukungan 35.700 warga Solo untuk memenuhi syarat pencalonan. Padahal BaJo baru menyerahkan 35.142 KTP dukungan.

Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan verifikasi faktual dukungan untuk pasangan BaJo. Hasil sementara agaknya kurang menguntungkan bagi pasangan itu.

“Hasil sementara di kelurahan-kelurahan, yang memenuhi syarat baru 28.629. Ini prosesnya masih berlangsung,” katanya seperti dilansir di CNNIndonesia.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP, FX Hadi Rudyatmo mengatakan partainya akan bekerja keras merebut kemenangan di Pilkada 2020 siapa pun yang harus dihadapi nantinya. Ia tak mempermasalahkan apakah akan melawan calon independen atau kotak kosong.

“Kalau saya tidak akan mengatakan mana yang lebih mudah mana yang lebih sulit. Semua kita tetap kerja keras untuk memastikan kemenangan pasangan Gibran – Teguh,” katanya.

Selalu Menang
Seperti diketahui Pilkada Solo selalu dimenangkan jago yang diusung PDIP. Pada Pilkada 2005, saat mulai pertama kali menggunakan sistem pemilihan langsung, pasangan Joko Widodo (Jokowi) – FX Hadi Rudyatmo (PDIP) menang Pilwakot dengan meraih 99.747 suara (36,62%). Sedangkan lawan-lawanya, Achmad Purnomo-Istar Yuliadi (PAN) mendapat 79.213 suara (29,08%), Hardono-Dipokusumo (Golkar, Demokrat,PKS) 78.989 suara (29%) Slamet Suryanto-Hengky Nartosabdo (koalisi partai kecil) 14.414 suara (5,29%).

Spektakuler lagi di Pilkada 2010, saat pasangan incumbent Jokowi-FX Hadi Rudyatmo diusung PDIP menang telak atas lawannya KP Eddy S Wirabhumi-Supradi Kertamenawi. Jokowi-Rudi memperoleh 248.243 suara (90,09 persen) sedangkan KP Eddy S Wirabhumi-Supradi Kertamenawi yang diusung Partai Demokrat dan didukung Partai Golkar dan Hanura, hanya mengumpulkan suara 27.306 suara (9,91 persen).

Saat Pilkada 2015 pasangan PDIP meskipun tanpa Jokowi, yakni F.X. Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo juga masih menang, dengan perolehan 169.902 suara (60,39%), pesaingnya Anung Indro Susanto-M Fajri (PKS, PAN Gerindra, Demokrat) memperoleh 111.462 (39,61%)

Kemenangan-kemenangan pasangan PDIP itulah, mungkin yang menjadi kabar Pilkada Kota Solo ‘kurang menarik’ dibahas. Hampir semua beranggapan, siapa pun itu paslon PDIP hampir dipastikan bakal menang. Namun fenomena lain muncul di Pilkada 2020 ini, saat Pilkada Solo yang mendadak ‘seksi’ dan menjadi buruan pemberitaannya. yds

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Gerakan Coklit Serentak Lindungi Hak Pemilih

Peduli Tenaga Medis, Porinti Jateng Donasikan Ribuan Masker Kepada 24 Rumah Sakit