Pandemi, Tak Kurangi Semangat Peringati Maulid Nabi

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Patebon, Kendal. Foto: dok
KENDAL (Jatengdaily.com) – Semangat cinta Rasulullah tetap terlihat di Majelis Ta’lim Bani Ali Hasan Kebonharjo Patebon Kendal. Meskipun pandemi masih berlangsung, para santri tetap melanjutkan semangat Maulid Nabi.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini terlaksana dengan sistem yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena santri diharuskan memakai masker, mecuci tangan, dan menjaga jarak antar santri. Tetapi hal itu tidak mengurangi antusiasme santri dalam mengikuti acara Maulid Nabi yang diadakan oleh kelompok 92 KKN RDR 75 UIN Walisongo ini.
Salah satu santri, Faza (14) mengatakan ia sangat senang melaksanakan peringatakan Maulid Nabi dengan didampingi mahasiswa KKN dari UIN Walisongo.
“Saya sangat senang dengan adanya acara Maulid Nabi dengan dampingan kakak-kakak KKN UIN Walisongo dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, walaupun di saat menggunakan masker terkadang saya mengalami kesulitan untuk bernafas dan merasa gerah. Para mahasiswa KKN UIN Walisongo disini sangat ramah dan membantu kami untuk mematuhi protokol kesehatan sehingga kami tetap merasa aman untuk tetap melaksanakan maulid nabi ” tandasnya.
Pengasuh Majelis Ta’lim Bani Ali Hasan, KH Drs Moh Lazim menyambut baik adanya mahasiswa UIN Walisongo yang mewajibkan Maulid Nabi kali ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan.
“Saya sangat berterimakasih kepada Mahasiswa UIN Walisongo, karena antusiasme santri dalam Maulid Nabi kali ini meningkat setelah adanya mahasiswa KKN. Meskipun dilaksanakan di masa pandemi, tetapi semangat santri tidak berkurang. Protokol kesehatan yang dicanangkan mahasiswa juga dipatuhi santri. Jadi disini setiap orang tetap merasa tidak nyaman. aman dan semangat untuk bersholawat kepada Rasulullah, ” jelasnya.
KKN UIN Walisongo sendiri mengadakan maulid nabi di Majelis Ta’lim Bani Ali Hasan selama 11 hari, mulai Sabtu, 17 Oktober 2020 hingga Selasa, 27 Oktober 2020 dengan protokol kesehatan yang ketat. Para santri wajib memakai masker, setelah sampai majelis ta’lim, dan menjaga jarak antar santri.
Penulis: Faizmailiatus Sofa-yds