SLAWI (Jatengdaily.com)- Pemerintah terus mendorong investasi sumber energi baru dan terbarukan untuk mengantisipasi menipisnya ketersediaan energi fosil dengan memanfaatkan potensi alam yang ada seperti tenaga angin yang dikonversi menjadi energi listrik.
Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang energi ramah lingkungan asal Perancis, PT. Java Energi Eoliana atau Aquo Energy berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di wilayah Kecamatan Margasari. Hal ini dilakukan setelah hasil studinya selama dua tahun terakhir di sejumlah tempat di Pulau Jawa menyatakan Kabupaten Tegal paling layak.
Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan, dirinya sangat antusias dan menyambut baik rencana pembangunan PLTB di Kabupaten Tegal ini. Selain mendukung kebijakan ketahanan energi nasional, pihaknya juga diuntungkan dengan keberadaan PLTB tersebut.
Selain menciptakan lapangan kerja baru terutama pada saat konstruksi, juga ada manfaat lain dari sisi edukasi masyarakat disamping juga meningkatkan citra kawasan karena adanya daya tarik baru yang tidak banyak dijumpai di tempat lain. Untuk wilayah Pulau Jawa saja, baru ini yang pertama.
Ia pun mengaku siap membantu segala keperluan investasi dan layanan perizinan yang diperlukan, termasuk membangun komunikasi dan kesepahaman di masyarakat. “Mari, kita dukung bersama suksesnya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu di Margasari ini sebagai sumbangsih kita pada negara untuk mewarisi lingkungan hidup dan kehidupan yang bersih, alami, produktif, dan lestari,” kata Umi.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal Muchtar Mawardi berharap, PLTB dengan kapasitas pembangkit listrik sebesar 67,2 megawatt atau setara 215,5 gigawatt hours per tahun ini bisa mulai beroperasi tahun 2022 mendatang. Adapun untuk lokasi PLTB ini rencananya akan berdiri di atas lahan seluas 47 hektar yang beririsan di tiga desa, yaitu Desa Pakulaut, Desa Marga Ayu dan Desa Kalisalak.
Selanjutnya, Direktur PT. Java Energi Eoliana Refi Kurnaefi mengatakan, PLTB tersebut rencananya akan mengoperasikan 17 turbin berbentuk kincir angin raksasa. Masing-masing turbin akan memiliki kapasitas pembangkit sebesar 4 megawatt dengan luasan lahan yang digunakan masing-masing satu hektar untuk satu turbinnya. Kincir angin raksasa pengahsil listrik ini baru pertama di Jawa.
“Setelah tahapan pengukuran kecepatan angin, studi akses dan logistik serta proses perizinan ini kami lalui, maka saatnya kini memasuki tahapan studi AMDAL sebagai dasar melangkah ke tahap konstruksi. Dan sebelum masuk ke tahap konstruksi, akan ada proses lelang di PT. PLN Persero yang sangat menentukan lanjut tidaknya proyek ini,” kata Refi. She
GIPHY App Key not set. Please check settings