DEMAK (Jatengdaily.com) – Membaca adalah pintu keluar dari alam kebodohan. Membaca atau berliterasi adalah wujud memerdekakan diri dari kebodohan.
Memperingati Hari Aksara Internasional, PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Mukti Utama Demak menggelar panggung seni bertajuk ‘Cinta Literasi untuk Negeri’. Melibatkan banyak elemen pemerhati seni dan literasi, pentas berhias kain coretan warga PKBM itu pun semakin meronakan alam terbuka di Desa Karangsari Karangtengah.
Diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran, pergelaran seni berlanjut dengan performance art oleh Ari “Bubut” Widodo Ketua PKBM Mukti Utama. Menyambung kemudian pembacaan puisi oleh Kabid PNF Dindikbud Demak Afida Aspar dan pentas monolog oleh Zoek Zabidi dari Dramalab Semarang.
Ketua pelaksana acara Ifa Ludfiah menjelaskan, gelaran seni yang melibatkan banyak pemerhati literasi itu adalah agenda PKBM Mukti Utama memperingati Hari Aksara Internasional (HAI). “Panggung ‘Cinta Literasi untuk Negeri’ ini cara kami untuk saling mengingatkan bahwa literasi atau membaca adalah bentuk perjuangan memerdekakan diri dari kebodohan,” ujarnya, Minggu (6/9/2020).
Meski cuaca panas menyengat tubuh, tak menyurutkan para tamu undangan yang hadir untuk menampilkan aksi mereka. Di antaranya adalah Sarono Kasi Kebudayaan Dindikbud Demak, menampilkan geguritan yang menyentuh dengan segala kearifannya. Serta warga belajar PKBM Mukti Utama, Sarmadi yang menyuarakan hatinya lewat ‘Surat kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo’.
“Pak, saya orang desa yang ingin memajukan desa. Desa kami sangat ketinggalan dari segala bidang terutama masalah pendidikan. Desa kami pendidikannya sangat rendah sekali. Apalagi sekarang adanya musibah yang kita hadapi bersama sama, yakni Covid -19, belajar mengajar di desa kami sangat terganggu sekali. Kuharapkan Pak, belajar mengajar bisa bertatap muka seperti dulu,” demikian uraian kalbunya, merespon pandemi yang telah memporandakan dunia pendidikan negeri ini.
Jejaring PKBM Mukti Utama yang hadir pada acara tersebut tak mau kalah juga menampilkan berbagai kesenian yang mengedepankan kedamaian, budi pekerti, dan religi.
Mereka adalah komunitas pemuda dari Pemuda RT Tiga (Pertiga) Desa Karangsari Kecamatan Karangtengah Demak, JKP 42 , dan Karang Taruna Tunas Harapan Desa Purwosari Sayung. Selain itu ada pula Karang Taruna Abiyasa Desa Klitih Karangrengah, Karangtaruna Mangunjiwo Mangunjiwan Demak, Pertiga Gebyok, Komunitas Santri Demak, Book On Wheells (Bow Demak), KOHD serta PWI Demak.
Kabid PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Demak Afida Aspar sangat mengapresiasi kegiatan pentas seni yang diselenggarakan oleh PKBM Mukti Utama dalam rangka memperingati Hari Aksara Internasional yang rutin diperingati pada 8 September itu.
“Kewajiban kita untuk mengisi kemerdekaan yang ada dengan cara positif. Apapun yang bisa kita lakukan untuk negeri tercinta ini,” pungkas ibu empat anak itu. rie-yds