Cegah Kerumunan, PTM di Wonogiri Dibagi Dua Sif

Ilustrasi belajar mengajar. Foto: dok
WONOGIRI (Jatengdaily.com) – Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat Sekolah Dasar di Kabupaten Wonogiri, salah satunya digelar di SDN 1 Wonogiri. Mengingat jumlah siswa mencapai 500 orang, uji coba PTM di sekolah ini digelar dengan sistem sif kelas dan waktu.
Kepala SDN 1 Wonogiri, Mahmud Yunus menyampaikan, sistem sif kelas dan sif waktu ini digunakan untuk menyiasati kuota jumlah siswa masuk setiap harinya.
“Di sekolah kami, kami menyelenggarakan dengan sistem sif kelas dan sif waktu. Sif kelas ini artinya membagi kelas masuk pada hari tertentu, Senin dan Kamis untuk kelas 1, 2, dan 6. Sif Selasa dan Jumat untuk kelas 3, 4 dan 6. Sif Rabu dan Sabtu untuk kelas 5 dan 6,” ujarnya ketika ditemui di lingkungan sekolah, Senin (5/4/2021).
Mahmud menambahkan, selain sistem sif kelas, pihaknya juga membagi jam masuk menjadi dua, yakni sif pagi dan siang.
“Setiap kelas kami bagi menjadi dua sif, pagi pukul 07.00 sampai 09.00 WIB, dan siang pukul 10.00 sampai 12.00 WIB. Tujuannya untuk menghindari kerumunan dan pertemuan orang tua yang mengantar dan menjemput anak-anaknya,” katanya.
Dikonfirmasi mengenai alasan mengapa siswa kelas 6 masuk setiap hari, Mahmud menyatakan hal ini terkait penilaian tahap akhir siswa.
“Alasan kenapa siswa kelas 6 masuk setiap hari, ya, karena untuk persiapan penilaian tahap akhir siswa itu sendiri. Sejak perencanaan, hal ini sudah dibahas bersama dengan Disdikbud dan Gugus Tugas Covid-19, sudah mendapat izin,” ujar Mahmud.
Selain mendapat izin, Mahmud juga mengatakan, sebelum dilakukan uji coba PTM, juga telah dilakukan survei beberapa kali oleh Disdikbud Wonogiri dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Wonogiri. Survei dilakukan untuk mengecek kesiapan sarana dan prasaran sekolah, termasuk vaksinasi dan rapid antigen bagi guru di sekolah yg menggelar uji coba PTM.
Salah satu hal umum yang terjadi pada siswa kelas 1 yang pertama kali masuk sekolah adalah masih ditunggu orang tuanya.
Disampaikan Mahmud, seminggu sebelum menggelar uji coba PTM, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada orang tua untuk tidak menunggui anak di lingkungan sekolah.
“Orang tua tidak boleh masuk area sekolah, kalau mau menunggu, ada warung dan teras warga di sebelah timur sekolahan, bisa digunakan. Tapi sepemantauan kami pada sif satu dan dua hari ini, tidak ada siswa yang ditunggu, hanya diantar dan dijemput,” ujar Mahmud.
Mahmud berharap, uji coba PTM pekan ini dapat berjalan lancar. Sehingga persiapan untuk uji coba PTM tahap berikutnya dapat terselenggara dengan baik pula. she