AMBARAWA (Jatengdaily.com) – Bupati Semarang dr H Mundjirin ES, Sp OG meresmikan 78 warung kuliner Serabi Ngampin yang baru selesai direnovasi oleh Baznas dan IPHI (Ikatan Persaudasraan Haji Indonesia) Kabupaten Semarang.
Peresmian dihadiri Ketua Baznas Provinsi Jateng KH Ahmad Darodji, Wakil Ketua IPHI Jateng, Dr H Ferry Firmawan dan Ketua Baznas sekaligus Ketua IPHI Kab Semarang Drs H Munashir, MM. Hadir pula puluhan pedagang pemilik warung dan UPZ Kecamatan se Kabupaten Semarang.
Setelah direnovasi, kini tempat kuliner kas Jawa Tengah yang berada di pinggir jalan raya Jogja –Semarang, tepatnya di Desa Ngampin, Kecmatan Ambarawa Kabupaten Semarang itu, kondisinya lebih bagus, indah, rapi bersih dan nyaman.
Drs H Munashir, MM, Ketua Baznas Kabupaten Semarang sekaligus Ketua IPHI Kab Semarang, mengatakan, lapak kuliner Serabi Ngampin Ambarawa ini adalah binaan Baznas dan IPHI Kab Semarang. Untuk biaya renovasi lapak tersebut dialokasikan uang Rp 90 juta dari Baznas dan IPHI Kabupaten Semarang.
“Keterlibatan Baznas dan IPHI adalah renovasi ringan, pengecatan, pembelian karpet, perbaikan meja pembuatan mmt meja, bigdrop, risplang dll,” kata H Munashir, Kamis (31/12).
Dia menambahkan, Baznas dan IPHI memang peduli dengan tempat-tempat yang bisa menggerakan ekonomi rakyat. Sering kali, para pedagang seperti ini sulit berkembang karena keterbatasan dana modal, dan juga keterbatasa dana untuk perbaikan tempat jualan. Padahal tempat jualan berpengaruh banyak terhadap usaha mereka. Jika lapak / warung bagus dan menarik, maka pembeli akan merasa senang dan nyaman.
“Pada tahun 2021 direncanakan tiap kecamatan ada warung haji dan lapak kuliner binaan Baznas dan IPHI,” kata dia.
Sementara, Wakil Ketua IPHI Jateng, Dr H Ferry Firmawan mengatakan, Baznas menjadi lembaga yang memiliki kekuatan ekonomi yang bersumber dari zakat dan sedekah kaum muslim yang mapan. Sehingga mampu menjadi lembaga yang bisa mendistribusikan harta dari kaum yang kuat dan diberikan ke kaum pra sejahtera (atau miskin).
Dukungan Baznas terhadap masyarakat untuk membina dan menciptakan usaha sangat tepat dan perlu diintensifkan. Sebab selama ini harta yang diperoleh dari hasil zakat, Insfaq dan sedekah baru bersifat penyaluran konsumtif. Dan belum mampu bersifat mensejahterakan.
“Ini bisa dilakukan jika ada program usaha bagi penerima zakat dan dibina secara intensif supaya menciptakan masyarakat yang sudah mampu mandiri secara ekonomi. Tentunya tahun-tahun setelahnya tidak lagi menjadi faqir miskin yang menerima zakat. IPHI siap membantu dan mendukung program-program yang berhubungan dengan pemberdayaan ekonomi bagi para mustahiq zakat,” katanya. st
GIPHY App Key not set. Please check settings