UNGARAN (Jatengdaily.com) – Memasuki puncak musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang mewaspadai terjadinya bencana tanah longsor.
Kalakhar BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto menjelaskan, intensitas hujan yang semakin tinggi pada Januari 2021, menyebabkan 12 kejadian tanah longsor.
“Sampai akhir Januari ini, sudah ada 19 bencana. Dan sebagian besar tanah longsor,” terangnya, di sela-sela penyerahan bantuan sosial kepada warga korban bencana, di aula Kantor BPBD setempat, Rabu (27/1/2021).
Dijelaskan, berdasarkan catatan kejadian beberapa tahun, ada empat kecamatan yang termasuk kategori sangat rawan terjadi bencana tanah longsor, yakni Kecamatan Banyubiru, Sumowono, Jambu, dan Ungaran Timur.
Sebagai langkah antisipasi, lanjut Heru, pihaknya telah mengirimkan surat edaran kepada seluruh camat untuk meningkatkan kewaspadaan. Sebab, potensi bencana banjir juga mengancam wilayah di seputaran Rawa Pening di Bawen, Tuntang, Ambarawa dan Banyubiru.
“Warga yang berada di daerah rawan longsor maupun rawan banjir, kita minta untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya.
Terkait bantuan sosial bagi korban bencana, Heru menjelaskan, bantuan yang diserahkan berkisar Rp3 juta hingga Rp10 juta, sesuai dengan tingkat kerusakannya. Bantuan tersebut bersifat stimulan, untuk memperbaiki kerusakan rumah atau materi lainnya.
Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha berharap, para korban bencana tabah menghadapi musibah. “Bantuan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian Pemkab Semarang kepada warga yang membutuhkan,” ungkapnya usai menyerahkan bantuan.
Wabup juga meminta, seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan lingkungan, guna menghindari terjadinya musibah maupun kerugian karena bencana alam.
Penerima bantuan, Nuryadi (28), akan memanfaatkan dana bantuan untuk memperbaiki atap rumahnya yang rusak diterjang angin ribut. st
GIPHY App Key not set. Please check settings