SEMARANG (Jatengdaily.com) – Kelompok 15 KKN Reguler Dari Rumah (RDR) UIN Walisongo mengunjungi ke sebuah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pembuatan getuk, yang ada di Dusun Jambe, Desa Candigaron, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang Sabtu (30/10/2021).
Mahasiswa UIN datang ke tempat tersebut untuk menggali informasi tentang bagaimana cara pembuatan getuk, penjualan getuk, serta suka dan duka saat membangun usaha.
Salah satu anggota KKN, Desi mengatakan selain belajar proses membuat getuk, dirinya juga baru tahu bahwa penjual getuk di Bandungan teryata dari Desa Jambe. “Penjual getuk yang berada di daerah Bandungan sebenarnya yang buat itu orang Jambe”, ujar Wahyono pemilik UMKM pembuatan getuk.
Wahyono, menjelaskan bagaimana proses pembuaan getuk. Dari mulai pemilihan ketela pohon, pengupasan, pengukusan, penggilingan, pencetakan, pengisian, dan penggorengan getuk. Dikatakan, bahwa di kampungnya banyak pembuat getuk lalu dijual di daerah Bandungan.
“Usaha ini sudah lama, kira-kira sudah 10 tahun bersama istri dan anak. Kita dalam satu hari bisa membuat sekitar 30 kg. Nantinya kita jual di daerah Bandungan”, paparnya.
Getuk tersebut dapat bertahan dua hari jika berada di suhu ruang dan jika disimpan di freezer bisa bertahan kurang lebih seminggu. Karena itu, tidak ada pengemasan khusus karena dalam pembuatan tidak menggunakan pengawet.
Soal harga, Wahyono mengatakan dirinya menjual Rp. 1000,-/biji. Proses pembuatan sangat panjang dan membutuhkan waktu lama, namun tetap kita nikmati. Penulis : Aulia Asdiana-yds