Pembangunan Tol Semarang-Demak, 46 Hektare Mangrove di Sayung Direlokasi

3 Min Read
Proyek pembangunan Tol Semarang-Demak. Foto: dok/humas prov jateng

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak di Provinsi Jawa Tengah hingga kini masih berproses. Pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dalam membangun infrastruktur ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa, namun juga memperhatikan prinsip kelestarian lingkungan dan keberkelanjutan.

“Prinsip-prinsip pembangunan infrastruktur berbasis lingkungan dan berkelanjutan menjadi komitmen Kementerian PUPR mulai dari tahap survei, hingga, desain, perbaikan tanah, konstruksi, operasi dan pemeliharaan (SIDLACOM),” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dilansir laman kemenpur.

Khusus untuk pembangunan tol Semarang-Demak, upaya penanggulangan dampak negatif terhadap lingkungan dilakukan Kementerian PUPR bekerja sama dengan Pemerintah Daerah. Di antaranya menyiapkan program relokasi lahan mangrove yang berada di sekitar pembangunan Seksi 1 Tol Semarang – Demak ruas Semarang – Sayung. Terdapat 3 lokasi kawasan mangrove yang akan direlokasi dengan luas total kurang lebih 46 hektar.

Sistem akar pohon yang kokoh membantu membentuk penghalang alami terhadap gelombang badai dan banjir. Sedimen sungai dan darat terperangkap oleh akar, yang melindungi daerah garis pantai dan membebaskan erosi.

Selain sebagai paru-paru kota, upaya pelestarian kawasan mangrove tersebut bertujuan untuk mempertahankan fungsi hutan mangrove sebagai habitat flora dan fauna di pesisir Pantai Utara Jawa serta melindungi daerah garis pantai, termasuk mengurangi risiko abrasi.

Seperti diketahui, tol Semarang – Demak dibangun dengan skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU) sepanjang 27 km akan terintegrasi dengan Tanggul Laut Kota Semarang sekaligus untuk menanggulangi rob yang kerap terjadi di Semarang.

Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak terbagi menjadi dua seksi, yakni Seksi 1 (Semarang / Kaligawe – Sayung) sepanjang 10,69 km merupakan dukungan Pemerintah. Sementara Seksi 2 (Sayung – Demak) sepanjang 16,31 km merupakan tanggung jawab Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak dengan total nilai investasi sekitar Rp 15,3 triliun.

Pembangunan tol dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya – PT Pembangunan Perumahan (KSO) dan konsultan supervisi PT Virama Karya. Tercatat hingga 24 Januari 2021, pembangunan Seksi 1 Semarang – Sayung sudah mulai tahap kelinci sekitar 2,29%, sementara progres konstruksi pembangunan Seksi 2 sudah mencapai 36%.

Keberadaan Tol Semarang – Demak akan meningkatkan konektivitas di wilayah Jawa Tangah bagian utara sekaligus terhubung kawasan-kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata, khususnya Demak sebagai kawasan wisata religi. yds

0
Share This Article
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Privacy Preferences
When you visit our website, it may store information through your browser from specific services, usually in form of cookies. Here you can change your privacy preferences. Please note that blocking some types of cookies may impact your experience on our website and the services we offer.