JAKARTA (Jatengdaily.com) – Animo masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik lebaran tahun 2022 ini diperkirakan sangat tinggi, menyusul pemerintah membolehkannya. Diperkirakan jumlah pemudik tahun ini mencapai 79,4 juta orang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pada tahun ini pemerintah memutuskan membolehkan masyarakat untuk melakukan mudik di tngah pandemi Covid-19. Dimana masyarakat boleh melakukan perjalanan dengan semua moda transportasi, tanpa harus melakukan tes PCR atau antigen, asalkan sudah menjalani vaksin dosis lengkap dan booster.
“Survei Berdasarkan dari Badan Litbang Perhubungan, keinginan masyarakat untuk melaksanakan perjalanan selama libur lebaran sangat tinggi,” ungkap Menhub dalam diskusi kelompok terpumpun atau Focuss Group Disscussion (FGD) bertema “Kupas Tuntas Angkutan Lebaran” yang diselenggarakan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub secara virtual di Jakarta, Kamis (31/3/2022).
Dari hasil dari dua kali survei online yang dilakukan Badan Litbang Perhubungan (Balitbanghub) terkait potensi pergerakan orang selama Angkutan Lebaran Tahun 2022, pada survei pertama 20,3%, atau sebanyak 55 juta orang akan ditemukan di luar kota pada masa angkutan lebaran tahun 2022.
Sedangkan, hasil survei berikutnya setelah kebijakan test antigen/PCR di masa angkutan lebaran dihapuskan, terdapat peningkatan jumlah pergerakan nasional menjadi 29,4% atau 79,4 juta orang akan melakukan perjalanan ke luar kota.
Menurut Menhub, animo yang tinggi ini harus diiringi dengan kesiapan sarana dan prasarana transportasi yang selamat, aman, nyaman, sehat, di tengah pandemi COVID-19. Meskipun tingkat penyebaran COVID-19 semakin menurun, namun harus tetap diingat, karena sebelumnya bahwa kunjungan kerja di hari libur nasional atau keagamaan, selalu diikuti dengan peningkatan kasus COVID-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengimbau masyarakat segera memenuhi dosis vaksinasi lengkap maupun booster minimal 4 (empat) minggu, khususnya sebelum menjalankan kegiatan sosial besar seperti mudik. Ia juga mencakup cakupan cakupan masyarakat terutama pada masa angkutan lebaran di daerah – daerah yang menjadi tujuan utama mudik seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
“Para pemudik yang bertanggung jawab, akan memastikan mereka sehat dengan cara melakukan pengujian (meskipun sudah vaksin dosis lengkap dan booster), dan menjaga kesehatannya dengan menerapkan prokes,” jelas Wiku. yds