Antisipasi Hepatitis Akut dengan Edukasi, Masyarakat Diminta Tidak Panik

3 Min Read
Anggota DPRD Jateng dr Umar Utoyo bersama Kadinkes Jateng, dr Yunita Dyah Suminar menjadi narasumber dalam acara “Dialog Parlemen: Waspada Virus Hepatitis” di Gedung Berlian. Foto:ist

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Meskipun hingga awal Mei 2022 ini, di Jateng belum ada temuan kasus hepatitis akut yang sebagian besar menimpa anak-anak, DPRD Jateng dan Pemprov, dalam hal ini Dinkes Jateng sepakat mengantisipasinya dengan melakukan edukasi kepada masyarakat.

”Mudah-mudahan Jateng kelompatan hepatitis. Namun tetap harus diwaspadai, karena yang terkena cenderung menimpa anak-anak,” ujar anggota Komisi E dr Umar Utoyo, di Gedung Berlian, Jumat (13/05/2022).

Komisi E DPRD Jateng meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng selalu mengantisipasi mengenai kasus hepatitis akut. Sementara Dinkes Jateng menyebutkan hingga awal Mei ini belum ada temuan kasus di daerah. Hal ini mengemuka dalam podcast “Dialog Parlemen: Waspada Virus Hepatitis” di Gedung Berlian DPRD Jateng, Jumat (13/5/2022). Bertindak sebagai narasumber anggota Komisi E dr Umar Utoyo dan Kepala Dinkes Jateng dr Yunita Dyah Suminar.

Anggota DPRD Jateng dr Umar Utoyo bersama Kadinkes Jateng, dr Yunita Dyah Suminar menjadi narasumber dalam acara “Dialog Parlemen: Waspada Virus Hepatitis” di Gedung Berlian. Foto:ist

Umar mengungkapkan, pemerintah diminta tidak lengah dengan munculnya kasus hepatitis akut. Koordinasi dengan kabupaten/kota tetap harus diperlukan. Langkah awal, pemerintah meminta kepada masyarkat supaya tidak panik. Di samping itu obat-obatan di fasilitas kesehatan untuk tetap dilengkapi.

Yunita memastikan sampai Jumat (13/5/2022) ini, Jateng belum ada temuan kasus aktif. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan daerah serta fasilitas kesehatan yang dimiliki agar tetap antisipasi dengan hepatitis akut.

Baik Umar maupun Yunita sepakat, langkah awal sekarang ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat supaya bisa mencegah hepatitis. Anak-anak pun diminta diberikan penjelasan supaya tidak mudah jajan di sembarang tempat.

“Baiknya Dinas Pendidikan melakukan sosialisasi kepada guru dan siswa agar mengantisipasi hepatitis akut,” ucapnya.

Umar menambahkan, pencegahan lebih baik. Kepada anak-anak untuk tetap membiasakan diri mencuci tangan, tidak bergantian alat makan dengan orang lain, hindari kontak dengan orang sakit. “Kebiasaan baik ini setidaknya bisa menjaga pencernaan kita,” ujar dr Umar.

Sebelumnya Kemenkes menyebutkan kasus hepatitis akut terdeteksi di lima provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat dan Bangka Belitung. Dengan perincian 11 orang DKI Jakarta, Sumatera Barat (1), Jawa Timur (1), Bangka Belitung (1) dan Jawa Barat (1).

Bagaimana mengenal gejala hepatitis akut? Yunita menyebutkan agar masyarakat mewaspadai gejala awal seperti diare, mual, muntah, sakit perut, dan disertai demam ringan. Pada fase tersebut, masyarkat tidak perlu panik. Segeralah bawa pasien ke puskesmas dan rumah sakit terdekat. “Jangan menunggu muncul gejala lanjutan seperti kulit dan mata menguning,” ucapnya. Adv/Anf

0
Share This Article
Privacy Preferences
When you visit our website, it may store information through your browser from specific services, usually in form of cookies. Here you can change your privacy preferences. Please note that blocking some types of cookies may impact your experience on our website and the services we offer.