in

Cegah Penyakit Tak Menular dengan Germas

Tim Promkes Puskesmas Sayung II saat sosialisasi Germas di Pondok Pesantren Nurul Yaqin dalam rangka mencegah munculnya penyakit tidak menular. Foto : ist

DEMAK (Jatengdaily.com) – Kepala Puskesmas Sayung ll, dr Bymo Sunyoto mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk hidup sehat. Terlebih karena sejak 30 tahun terakhir terjadi pola penyakit terkait perilaku manusia.

Pada acara sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) di Ponpes Nurul Yaqin Sayung, dr Bymo menyampaikan, sejak 2010 penyebab terbesar kesakitan dan kematian adalah penyakit tidak menular. Termasuk penyakit tidak menular tersebut adalah tekanan darah tinggi, stroke, jantung, kanker, dan kencing manis.

Menurutnya, beberapa pola hidup dalam keseharian masyarakat yang kurang sehat terindikasi menjadi faktor resiko penyakit tidak menular. “Faktor resiko penyakit tidak menular tersebut antara lain kurang aktivitas fisik, kurang konsumsi buah dan sayur, minum alkohol, merokok, dan buang air sembarangan,” kata dr Bymo didampingi Promkes Puskesmas Sayung II Fatkhul Izar, Kamis (14/4).

Lebih dari itu disebutkan, ketika terjadi pencemaran lingkungan dan zat pencemar tersebut masuk ke dalam tubuh bisa menyebabkan penyakit tidak menular. Adapun macam-macam zat pencemar yang dapat merusak lingkungan antara lain gas buangan kendaraan bermotor, limbah pabrik, asap rokok, dan logam berat.

“Selain itu ada pula pestisida yang tak hanya menyebabkan pencemaran sumber air minum, polusi udara, dan mencemari tanah pertanian, namun bisa juga mencemari tanaman sayur mayur,” imbuhnya.

Namun demikian, menurut dr Bymo, penyakit tidak menular bisa dicegah dengan Germas Yakni suatu tindakan sistematis dan terencana, yang dilakukan secara bersamaan-sama oleh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan perilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.

Pada acara sosialisasi yang diikuti 40 peserta santri dan pengelola pondok pesantren itu, dr Bymo juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mempraktikkan pola hidup sehat dalam sehari-hari mulai dari individu, keluarga, dan masyarakat. Dengan melibatkan para akademisi, dunia usaha dan organisasi.

“Harapannya ketika masyarakat berperilaku sehat, maka akan terimbas pada terjaganya kesehatan, produktif, lingkungan bersih, serta berkurangnya biaya berobat,” pungkasnya. rie-st

Written by Jatengdaily.com

Amankan Paskah, 24 Ribu Personel Disebar di 3.500 Gereja di Jateng

Viral Diborong Sisca Kohl, Bakso Sultan Ini Dibeli Seharga Rp30 Juta