SEMARANG (Jatengdaily.com) – Untuk mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045, perlu melakukan perubahan pola pikir. Pendidikan tidak sekadar dimaknai dengan transfer akademik (keilmuan) saja, melainkan harus dilengkapi dengan karakter. Keseimbangan akademik dan karakter inilah yang perlu disiapkan sejak sekarang.
Upaya menyiapkan generasi emas 2045 ini,pengurus MUI Jateng akan menggelar Halaqoh MUI Jateng 2024 selama dua hari, Jumat dan Sabtu, 3-4 Mei 2024 di Hotel Pandanaran Semarang. Sejumlah topik akan dibahas dalam halaqoh tersebut, salah satunya terkait kesiapan bangsa Indonesia dalam menyambut generasi emas 2045.
Sejumlah tokoh akan menghadiri halaqah tersebut, di antaranya Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana, Plt Dirjen Pendidikan Islam Prof Abu Rokhmad. Kemudian Rektor UIN Walisongo Prof Nizar Ali, Rektor Unnes Prof Dr S Martono, M.Si, dan sejumlah tokoh lainnya.
Ketua Umum MUI Jateng KH Ahmad Darodji menuturkan halaqoh MUI Jateng 2024 untuk membahas bagaimana menyiapkan generasi emas 2045.
“Kami sudah menyampaikan kepada Forkopimda Jateng mewakili MUI Jateng menyampaikan terimakasih wilayah Jateng kondusif, termasuk arus mudik dan arus balik berjalan dengan baik,” kata Kiai Ahmad Darodji, Rabu (1/5).
Baca Juga: Khofifah Ajak Alumni Unair Berkontribusi Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kepada Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana, Kiai Darodji mewakili umat Islam Jateng menyampaikan mengucapkan terimakasih karena silaturahim yang dibangun selama ini telah berjalan dengan baik.
Kiai Darodji menyampaikan masih ada waktu 20 tahun lagi bagi Indonesia untuk menyiapkan generasi penerus emas 2045.
“Kita sudah menjalani reformasi 20 tahun lebih tapi hasilnya begini-begini saja. Jangan sampai nanti 2045 kita tidak memiliki kesiapan apa-apa,” terangnya.
Kiai Darodji menambahkan sebelumnya MUI Jateng telah menggelar halaqoh Pemilu Damai yang nomenklaturnya sudah menjadi milik Indonesia karena sudah tersebar di mana mana.
Bagi Kiai Darodji, kata Pemilu yang memiliki arti pesta (berbahagia) bukan petaka sudah menjadi milik Indonesia. “Di tahun ini kita juga akan menggelorakan Indonesia Halal, istilahnya jadi berubah. Jadi undang-undang produk halal itu lahir pada 2014 dan diperpanjang sampai 17 Oktober 2024,” terangnya.
Menurut Kiai Darodji, 17 Oktober 2024 menjadi batas terakhir untuk mendaftarkan produk-produk halal.
Sejalan dengan hal itu, MUI peduli terhadap produk – produk halal, karena pencetusan produk halal dimulai dari MUI. Ia menjelaskan undang-undang mengenai jaminan produk halal sudah lama diajukan oleh MUI.
Hal itu dilatarbelakangi oleh MUI yang pernah mendapatkan tugas dari Presiden agar kehalalan barang-barang produksi dapat dipastikan dengan baik.
“Maka ada LPPOM MUI. Saat ini sudah menjadi undang-undang nomor 34 tahun 2014 menjadi undang-undang jaminan produk halal,” ujarnya.
Menurut Kiai Darodji, kepedulian MUI terkait produk-produk halal karena jumlah umat Islam Indonesia terbesar di dunia. Namun saat ini pusat halal dunia justru di London, Inggris. Oleh karena itu pihaknya berusaha meyakinkan umat bahwa MUI memiliki kepentingan terkait jaminan produk-produk halal. “240 juta penduduk Indonesia itu berkewajiban mengonsumsi barang-barang yang halal,” imbuhnya.
Menurut Kiai Darodji, MUI saat ini menjadi mitra strategis pemerintah, sehingga dalam berbagai hal penting termasuk dalam pengambilan kebijakan MUI dilibatkan.
Sekretaris MUI Jateng KH Multazam Ahmad menambahkan halaqoh MUI Jateng 2024 akan dihadiri sejumlah tokoh, seperti Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana. Kemudian, Plt Dirjen Pendidikan Islam Prof Abu Rokhmad, Rektor UIN Walisongo Prof Nizar Ali, Rektor Unnes Prof Dr S Martono, M.Si, dan sejumlah tokoh lainnya. St