in

Edukasi Produk Jasa Keuangan Aman Bagi Masyarakat

Bincang Keuangan Bersama OJK dengan para pimpinan bank dan jasa keuangan BUMN serta BUMD dalam rangka edukasi keuangan yang aman bagi masyarakat. Foto: sari

DEMAK (Jatengdaily.com)- Semakin banyaknya korban jasa keuangan atau perbankan abal-abal bermotif pinjaman online (pinjol) atau investasi bodong menjadi keprihatinan banyak kalangan.

Termasuk di antaranya Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Drs H Fathan Subchi, yang berinisiatif menghadirkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberikan edukasi keuangan bagi masyarakat, sehingga terhindar dari kerugian akibat kurang paham mengenai ciri jasa keuangan dan perbankan yang resmi dan aman.

“Memerangi praktek investasi bodong atau jasa keuangan ilegal laiknya perang jihad. Karena sama halnya melawan kemungkaran. Maka mengedukasi masyarakat tentang jasa keuangan dan perbankan yang resmi dan aman adalah tugas abadi. Terlebih hampir setiap saat banyak aduan masuk karena tertipu tawaran investasi menggiurkan,” ujar wakil rakyat asli Demak dari PKB itu, pada acara Edukasi Keuangan Bersama SIMOLEK Edutaiment bagi Masyarakat, Minggu (11/12/2022).

Sehubungan itu Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Federica Widyasari Dewi menjelaskan tentang ciri-ciri penawaran investasi ataupun pinjaman lembaga keuangan abal-abal. Dikatakan, seringkali menawarkan keuntungan menggiurkan dalam tempo singkat.

“Selain itu alamat kantor tidak jelas, di samping juga menawarkan produknya melalui WhatsApp atau SMS, yang sesuai aturan tidak dibenarkan menghubungi nasabah atau konsumen melalui alat komunikasi pribadi,” ungkapnya, didampingi Deputi Direktur Literatur Informasi OJK Yulianta.

Banyak sekali ciri-ciri penawaran produk jasa perbankan ilegal, namun lebih jelasnya masyarakat bisa bertanya mengenai informasi tersebut atau bahkan melaporkan lembaga keuangan atau bank yang diragukan legalitasnya melalui WA pengaduan OJK. Yakni pada nomor 081157157157, atau melalui email ke alamat : konsumen@ojk.go.id.
Hadir pada acara yang digelar di Pendapa Satya Bhakti Praja Kabupaten Demak itu Bupati dr Hj Eisti’anah, Pj Sekda H Eko Pringgolaksito, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Demak H Zayinul Fata. Serta sejumlah pimpinan bank dan jasa keuangan BUMN serta BUMD di bawah pengawasan OJK, yang sekaligus menjadi narasumber bincang edukasi keuangan.

Mengenai produk jasa perbankan resmi di bawah pengawasan OJK dan mengutamakan keberpihakan pada pelaku usaha mikro, Direktur PT LKM Demak Sejahtera Roselyana Maya Dewi menyampaikan, lembaga keuangan yang masyur dengan nama Bapas (Bank Pasar) memiliki produk bernama KURMA atau kredit usaha mikro. Meski sempat fakum selama pandemi, namun kini banyak diminati karena pinjaman lunak yang lebih menyasar pedagang kecil tanpa mensyaratkan telah memiliki usaha.

Disebutkan, tujuan awalnya memang membantu pelaku usaha mikro agar tak terjerat rentenir. Maka itu pangsa pasar KURMA LKM Demak Sejahtera yang rintis sejak 2018 itu beda dengan bank-bank besar yang mensyaratkan harus telah memiliki usaha.

“Target kami adalah pedagang kecil seperti tukang sayur keliling, pedagang makanan kecil di kawasan destinasi wisata, yang benar-benar baru akan memulai usaha. Maka itu pagu pinjamannya juga tidak besar, antara Rp 4 juta – Rp 20 juta,” ujarnya.

Oleh karena kreditur adalah mereka yang belum memiliki usaha mapan, maka selain melakukan survei kesungguhan dalam menjalankan usaha, juga selama minggu-minggu pertama usaha akan dilakukan pengawasan dan pendampingan. Sehingga ketika ditemukan kendala, bisa segera dibantu solusinya. Serta berimbas pada minimnya kredit macet atau bermasalah. rie-she

 

Written by Jatengdaily.com

Tim DVI Masih Terus Identifikasi Korban Gempa Cianjur

Berangkatkan Dua Imam Shalat ke Amsterdam, PP MAJT Segera Seleksi Calon Delegasi