YOGYA (Jatengdaily.com) -Baru-baru ini masyarakat dunia digemparkan dengan kemunculan hepatitis varian baru. Hepatitis atau penyakit yang menyerang organ hati selama ini telah ada, seperti hepatitis A/B/C/D/E, namun hepatitis yang menyerang baru-baru ini tidak disebabkan oleh virus yang mengakibatkan hepatitis A/B/C/D/E.
Penyebab hepatitis varian baru ini pun belum diketahui sampai sekarang. Oleh karena itu, hepatitis baru ini masih disebut sebagai “unknown Hepatitis”. Lalu, oleh karena sifatnya yang timbul secara mendadak dan cepat memburuk, maka hepatitis varian baru ini pun disebut juga dengan “hepatitis akut.”
Sejalan dengan itu, di tengah-tengah masyarakat, kemudian muncul informasi yang mengatakan bahwa unknown hepatitis ini disebabkan oleh vaksin Covid-19. Menyikapi informasi tersebut, epidemiolog UGM, Dr. Riris Andomo Ahmad, MPH, Ph.D., mengatakan hepatitis yang belum diketahui penyebabnya baru-baru ini tidak berhubungan dengan vaksin Covid-19.
“Perlu kita pahami dan juga kita sebarkan kepada masyarakat bahwa hepatitis yang masih tidak diketahui penyebabnya ini bisa dikatakan tidak berhubungan dengan adanya vaksin Covid-19,” tutur Dokter Riris dilansir dari laman UGM, Selasa (17/5/2022).
Dokter Riris tidak merasa aneh bahwa hipotesis yang menduga unknown hepatitis disebabkan oleh vaksin Covid-19 bermunculan di masyarakat. Sebab, dalam beberapa kasus unknown hepatitis di Eropa ditemukan adanya adenovirus. Seperti diketahui satu atau dua vaksin Covid-19 dibuat menggunakan teknologi adenovirus sebagai vektor untuk menyebabkan munculnya kekebalan tubuh dari Covid-19.
Namun, data pembanding yang ditemukan Dokter Riris menyebutkan bahwa semua kasus unknown hepatitis yang dilaporkan di United Kingdom (UK) tidak pernah mendapatkan Covid-19.
Selain itu, adenovirus yang digunakan untuk beberapa vaksin Covid-19 itu pun merupakan virus yang tidak dapat melakukan replikasi atau pengembangbiakan. Perihal bahwa adenovirus sebagai penyebab unknown hepatitis sejatinya juga masih menjadi hipotesis, sebab adenovirus hanya ditemukan beberapa saja atau bukan pada semua kasus unknown hepatitis. Sehingga, unknown hepatitis tidak berhubungan dengan vaksin Covid-19.
Per 10 Mei 2022, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, menyampaikan bahwa jumlah kasus unknown hepatitis / hepatitis akut telah mencapai angka 436 dari 27 negara, dengan Indonesia telah masuk di dalamnya. Di Indonesia sendiri, per 13 Mei 2022, jumlah kasus hepatitis akut tercatat sebanyak 17 kasus, dengan satu diantaranya sudah masuk kategori probable. Dirjen Maxi pun menyampaikan bahwa investigasi aktif kepada penyebab hepatitis akut ini masih terus dan sedang dilakukan di seluruh dunia. she