Scroll Top

Fly Over Ganefo Permudah Akses Ekonomi Warga, Ruslan Bisa Kulakan Sembako dengan Cepat

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Waktu menunjukkan pukul 08.00 WIB, Jumat (18/11/2022). Ruslan (48), warga Bakalankrapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kudus yang merupakan sopir truk, sedang menikmati kopinya di warung pinggir jalan, tidak jauh dari Fly Over Ganefo Mranggen, Demak. ”Ya, saya sedang istirahat, mau kulakan sembako di Mranggen,” jelasnya.

Ruslan yang sudah menjadi sopir sejak tahun 2005 ini mengatakan, sejak dioperasikannya Fly Over Ganefo sangat senang. Karena perjalanannya bisa lebih cepat, sehingga dirinya juga bisa beristirahat sejenak sebelum mengangkut sembako yang dibeli dan dibawa ke Kudus.

”Ya, sejak Fly Over Ganefo ini beroperasi, bisa mempersingkat waktu tempuh berkendara setengah jam lebih. Dulunya perjalanan Kudus ke Mranggen bisa sampai dua jam lebih, sekarang satu setengah jam. Saat belum ada jalan layang ini, sering macet di perlintasan kereta api Ganefo dan Pasar Ganefo. Apalagi kalau pagi hari, dulu macetnya luar biasa. Dulu, jam-jam sibuk pada pagi hari atau sore hari, sangat macet,” jelasnya yang bisa bolak-balik Kudus – Mranggen dua kali dalam seminggu jika pesanan sembako banyak.

Ruslan mengatakan, dengan waktu yang lebih cepat dan perjalanan lalu lintas yang lancar, maka setidaknya juga bisa mengurangi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang digunakannya. Menurutnya, saat ini untuk bolak-balik Kudus – Mranggen, dia mengeluarkan uang Rp 200.000 untuk biaya solar.

”Dulu macet saat lewat bawah, sekarang otomatis lancar, ngirit, mengurangi rasa lelah, dan yang jelas, saya juga bisa mendistribusikan barang-barang pesanan ke konsumen lebih cepat,” jelasnya.

Sambil menyeruput kopinya, Ruslan mengatakan, dia biasa membawa macam-macam sembako dari Mranggen, yang dibeli bosnya di Kudus.

”Diantaranya beras, jagung, tembakau, atau aneka macam sembako lainnya. Sekali angkut beras bisa mencapai enam ton, tujuh ton jagung, dan empat ton tembakau serta sembako lainnya sesuai pesanan konsumen. Beras, jagung, tembakau dan sembako ini, nantinya saya antar ke para pemesan di Kudus,” kata Ruslan.

                                                              Ruslan, sopir truk. Foto: Siti KH 

Hal senada juga dikatakan oleh Agung (47), seorang sales rokok. Ditemui Jumat (18/11/2022), Agung yang saat itu baru saja mengantar produknya ke salah satu warung di sekitar Fly Over Ganefo mengatakan, dengan adanya jalan layang ini sangat membantu dirinya.

”Dulu, saya biasa kena macet dua kali. Pertama, saat perjalanan dari rumah di Pondok Majapahit ke kantor saya di Kembangarum, Kecamatan Mranggen Demak. Kemudian macet kedua, dari kantor ke Pasar Mranggen Demak, tempat saya biasa memasok produk dagangan ke sejumlah kios di sana. Saya sangat berterimakasih ke pemerintah dan juga Pak Ganjar, yang telah membangun dan meresmikan jalan layang ini,” jelasnya.

Agung mengatakan, dulu sebelum ada Fly Over Ganefo dirinya harus sudah berangkat dari rumah pukul 06.00 WIB saat akan bekerja. Tetapi sekarang dia bisa berangkat pukul 07.00 WIB. ”Sehingga tidak perlu terburu-buru saat berangkat kerja,” jelasnya.

Bermanfaat Bagi Masyarakat 

Akademisi dari Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil, Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno mengatakan, dengan adanya Fly Over Ganefo sangat banyak manfaatnya. Dari sisi trasportasi dapat mengurai kemacetan yang terjadi selama ini khususnya di sekitar Pasar Ganefo.

Fly Over Ganefo memang dibangun untuk mengurai kemacetan yang terjadi pada saat itu. Adapun titik kemacetannya adalah di Pasar Ganefo Mranggen dan juga diperparah saat ada kereta api melintas di rel yang berlokasi berada di sebelah pasar. ”Sehingga saat ada kereta api melintas, kendaraan pun harus berhenti dan akan menambah kemacetan lalu lintas,” jelas pengamat trasportasi ini, Jumat (18/11/2022).

Kondisi krodit lalu lintas biasanya terjadi saat pagi dan sore hari, saat jam-jam sibuk orang bepergian dan pulang kerja. Tak bisa dipungkiri mengingat di kawasan ini banyak melintas kendaraan warga yang yang akan bekerja ke Kota Semarang. Juga aktivitas pedagang dan pembeli Pasar Ganefo yang juga menumpuk di pinggir jalan.

Dengan pembangunan Fly Over Ganefo, menurutnya membuat perlintasan tidak lagi sebidang. Selain bertujuan mengurai kemacetan juga untuk keselamatan warga.

Pembangunan Fly Over Ganefo menurutnya sangat berdampak pada sektor ekonomi warga dan pemakai jalan pastinya. Contohnya, dengan akses perjalanan yang lebih cepat dan mudah, maka akan mempermudah warga dalam membawa muatan dan mempermudah warga saat berangkat dan pulang kerja. Selain memudahkan warga sekitar, juga pemakai jalan dari semua wilayah.

”Misalnya, kalau malam hari biasanya banyak truk yang membawa hasil bumi dari arah timur yang dibawa ke kota-kota di Jawa Barat, seperti Jakarta. Contohnya, truk yang membawa cabe atau hasil bumi lainnya untuk dibawa ke Jakarta. Fly Over Ganefo mempermudah para sopir. Sebab, setelah melewati fly over tersebut, selanjutnya masuk ke arah Kota Semarang dan lewat Tol Gayamsari untuk ke Jakarta, ini akan mempermudah dan mempersingkat waktu,” jelasnya.

Seperti diketahui, Fly Over Ganefo telah diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada Kamis (13/10/2022). Pembangunan jembatan layang Ganefo menelan anggaran sebesar Rp 109,03 miliar.

Dalam prosesnya, Ganjar terus mengawal pembangunannya. Bahkan meskipun Covid-19 melanda selama dua tahun lalu, namun Ganjar terus memantau dan memerintahkan pembangunan untuk terus berjalan. Hal ini mengingat Fly Over Ganefo mendesak segera digunakan oleh masyarakat untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang terjadi selama ini. Siti Khajarwati

Related Posts

Privacy Preferences
When you visit our website, it may store information through your browser from specific services, usually in form of cookies. Here you can change your privacy preferences. Please note that blocking some types of cookies may impact your experience on our website and the services we offer.