in

Gerakan Stop Mubazir (GSM); Etika Konsumsi dalam Islam

Oleh : H. Nur Khoirin YD
الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ المُشْرِكُوْنَ  أَشْهَدُ أَنْ لاإِلهَ إِلا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ   اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن…أَمَّا بَعْدُ.فَيَا عِبَادَ اللهِ ! اتَّقُوْا اللهَ  حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاتمَوُتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jamaah Jum’ah Masjid Raya Baiturrahman yang dimulyakan oleh Allah swt, rahimakumullah.

Sebelumnya, marilah kita selalu panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt, atas segala limpahan nikmat dan rahmat-Nya yang tidak terhitung dan terukur. Kita diberikan udara yang cukup, hujan yang cukup, panas yang cukup, angin yang cukup, dan semuanya yang serba cukup.

Kita diberikan lingkungan yang nyaman, keluarga dan saudara yang rukun dan aman, diberikan teman-teman yang menyenangkan. Semuanya ini sering kita menganggapnya sebagai hal yang biasa. Kita baru merasa, betapa penting dan mahal harganya, ketika keadaan berubah menjadi sebaliknya. Bayangkan, jika oksigen yang kita hirup setiap detik ini tiba-tiba lenyap dari udara dua menit saja, kita mati semua. Bayangkan, seandainya udara ini panas mencapai 50 derajat sj, kemana kita akan berlindung.

Oleh karena itu marilah kita selalu meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt, agar ditambahkan nikmat-nikmat yang lain, dengan memperbanyak ibadah, baik yang berbentuk hablun minallah maupun hablun minannas, agar kepada Allah kita semakin dekat, dan kepada manusia kita semakin bermanfaat.

Ma’asyirol muslimin rahimakumullah.
Dalam khutbah singkat ini, saya akan mengurai etika konsumsi dalm Islam dan pentingnya Gerakan Stop Mubadzir (GSM).

Manusia, kita semua ini adalah makhluk konsumtif. Untuk memenuhi kebutuhannya, orang harus mengkonsumsi barang ataupun jasa. Mengkonsumsi makanan, minuman, pakaian, obat-obatan, kosmetik, perhiasan, kendaraan, mebeler/furniture, alat-alat komunikasi, dll. Mengonsumsi jasa, dari mulai pembantu, tukang batu, tukang kayu, tukang pijet, konsultasi dokter, advokat, dan berbagai profesi yang menjadi kebutuhan sehari-hari.

Kebutuhan manusia ini tidak terbatas, bermacam-macam, terus berkembang, terus merasa kurang, tidak pernah berakhir. Semakin kaya kebutuhannya semakin banyak, semakin maju kebutuhannya semakin kompleks.
Dalam syari’at Islam diatur etika-etika yang harus dipegangi dan ditegakkan. agar manusia bisa memenuhi kebutuhannya secara benar dan wajar. Diantaranya adalah :

1. Barang dan jasa yang dikonsumsi haruslah yang halal dan baik. Dalam al Qur’an banyak disebutkan, antara lain dalam QS. An-Nahl : 114 menyebutkan :

فَكُلُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ حَلٰلًا طَيِّبًاۖ وَّاشْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ

Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.

Dalam ayat yang lain :
يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَ رْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا  ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ  ۗ اِنَّهٗلَـكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. Al Baqarah : 168)

Kulu khalaalan thayyiban (makanlah yg halal dan yg baik). Makanan yg halal adalah makanan yang tidak diharamkan zatnya maupun cara meperolehnya. Dan yang thayyiban adalah yang baik, bermanfaat dan tidak berbahaya bagi tubuh. Belum tentu yang halal baik bagi tubuh-tubuh tertentu. Misalnya saja sate halal, tetapi tidak baik bagi tubuh yang hipertensi. Gula halal, tetapi tidak baik bagi tubuh yang menderita diabetes, kacang-kacangan juga halal, tetapi tidak baik bagi penderita asam urat, dll. Inilah Maha adilnya Allah swt.

“Ketika orang belum bisa membeli apa saja, maka dia tidak dilarang makan apa saja. Tetapi ketika seseorang sudah bisa membeli apa saja, maka dia tidak boleh makan apa saja”. QS. Yasin ayat 68 : Waman nu’ammirhu nunakkishu fil khalqi afala ta’qulun. (barang siapa dipanjangkan umurnya, maka dikurangkan kesempurnaan ciptaannya. Apakah engkau tidak berfikir)

2. Tidak isrof. Isrof adalah berlebih-lebihan dalam mengonsumsi barang, untuk tujuan wah, biar megah, tidak berdasarkan kebutuhan, tetapi keinginan nafsu pamer. Yang penting mahal meskipun hutang. Yang penting banyak, meskipun sudah cukup. Yang penting lama, meskipun bisa sederhana dan sebentar. Kita sering mendengar, seseorang membeli tas saja seharga 600jt, sepatu 400jt, sandal jepet 150juta, pesta ulang tahun atau resepsi menghabiskan dana milyaran.

Padahal banyak orang miskin kelaparan tidak kuat membeli makan, banyak orang yang tidak mampu membeli pakaian, sehingga baju satu basah kering dibadan, banyak anak-anak terlantar tidak memiliki biaya pendidikan, banyak gelandangan tidak punya rumah tidur dikolong jembatan.
Oleh karena itu perilaku isrof ini dilarang dalam Al Qur’an :
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ ࣖ

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid. Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (Qs al-A’raf, 7: 31)
Dalam ayat yang lain juga disebutkan :

وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا
Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar.(QS. Al Furqan : 67)

3. Tidak mubadzir/sia-sia.
Larangan mubazir ini sudah sangat tegas dalam Islam. ayatnya juga sudah sangat dihafat dan terkenal.
وَاٰتِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّهٗ وَالْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًا
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS. Al Isra : 26-27)

Praktek mubazir ini sering terjadi dan kita tidak menyadari. Coba kita perhatikan dalam gelaran pesta atau resepsi, berapa makanan dan minuman yang sisa terbuang sia-sia? Padahal kita yang mengambil sendiri. Mestinya diukur dengan keadaan perut dan kesanggupan menghabiskan.

Kebiasaan tamu yang pulang meninggalkan sisa suguhan yang merana. Berapa pakaian yang tertumpuk di almari, celana, baju, sandal dan sepatu? Setiap bulan bertambah yang baru, tetapi yang lama tidak dikurangi. Jangankan memakainya kapan, menghitung saja lupa macam dan jumlahnya.

Maka kita diperintahkan, konsumsilah sesuai kebutuhan. Biasakan jangan ada sisa makanan, minuman sia-sia, pakaian yang tersimpan merana. Karena apa yang kita miliki harus dimanfaatkan dengan cara-cara yang baik. Kalau kita sudah tidak membutuhkan, ada orang lain yang lebih membutuhkan.

Berikan kepada orang lain, agar mereka senang dan kita mendapat pahala. Marilah kita lakukan gerakan stop mubazir (GSM) mulai sekarang, mulai dari kita. Saudara dan teman kita ingatkan. Kalau perlu dipasang papan di warung dan area pesta, Stop mubazir mulai sekarang, biar tidak menjadi temannya setan.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.
Etika konsumsi yang lain adalah :
4. Tidak tamak, rakus, dan serakah. Menghayal yang tidak disertai ikhtiyar yang maksimal. Mengharap sesuatu yang tidak mungkin.
5. Harus seimbang. Tidak besar pasak dari pada tiang. Harus ada manajemen pendapatan dan pengeluaran. Harus punya skala perioritas, mana yang harus dibeli mendasak dan mana yang tidak penting. Tidak mengikuti gaya hidup dengan berhutang. Tutup lubang gali lubang. Dan terakhir,
6. Ngalap cukup dengan apa yang ada. Kita harus qana’ah dan selalu bersyukur atas nikmat-nikmat Allah.

Semoga Allah swt selalu memberikan segala urusan yang mudah, memberikan jalan-jalan rizki yang melimpah, manfaah, dan berkah, yang menjadikan sarana kita semua mendapatkan ketentraman, kebahagiaan, dan kemulyaan hidup. Amin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.
وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ . فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Jumatan di Masjid Raya Baiturrahman Semarang, 30 Jumadil Akhir 1443H/21 Januari 2021.
DR. H. Nur Khoirin YD, MAg, Ketua Bidang Remaja dan Kaderisasi Masjid Raya Baiturrahman Semarang, Ketua BP4 Jawa Tengah, Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Walisongo Semarang. Tinggal di Jl. Tugu Lapangan H.40 Tambakaji Ngaliyan. Jatengdaily.com-st

Written by Jatengdaily.com

JDIH, Tak Ada Lagi yang Terserak

Raih IPK 3,99 Dosen Psikologi USM Constantinus, Sandang Gelar Doktor di Unika Soegijapranata