Hino Motors Sales Buka Swowroom Baru di Semarang

Hino

Presiden Direktur Hino Motors Sales Indonesia, Masato Uchida bersama jajarannya. Foto: adri

SEMARANG (Jatengdaily.com)- PT Hino Motors Sales Indonesia membuka showroom terbaru di Dealer Duta Hino Kendal Jalan Urip Sumoharjo, Wonosari, Semarang, Jumat (9/6). Dengan mengusung fasilitas 3S. Sales, service, dan sparepart nantinya bisa menjangkau kebutuhan konsumen yang berada di Kawasan Industri Semarang, Kendal.

“Ini merupakan jalur perlintasan bagi truk dan bus ke berbagai kota. Untuk itu, penting bagi kami memberikan layanan yang lengkap sebagai bentuk total support bagi kemudahan bisnis pelanggan di sini,” kata Presiden Direktur Hino Motors Sales Indonesia, Masato Uchida.

Memiliki lahan seluas 4.425 meter persegi, dan dilengkapi dengan fasilitas 6 bay service untuk perawatan dan perbaikan kendaraan. Showroom ini nantinya juga melayani servis dan bisa memanggil mekanik dengan layanan yang sudah disediakan.

“Jadi tidak hanya servis di showroom, kami juga melayani pelanggan dengan mendatangkan mekanik ke lokasi tempat pelanggan,” ujarnya.

COO Director HMSI, Santiko Wardoyo, mengatakan bersamaan dengan peresmian showroom, PT Duta Cemerlang Motors juga memperkenalkan beberapa kendaraan Hino terbaru yang sudah Euro 4.

“Setidaknya ada 44 varian kendaraan Hino yang sudah Euro 4. Diantaranya jenis light duty truck Hino Dutro, medium duty truck Hino Ranger, heavy duty truck Hino Profia, dan Hino Bus,” kata Santiko.

Beberapa keunggulan Hino yang sudah Euro 4 yakni memiliki sasis yang lebih kuat dan gross vehicle weight yang lebih optimal.

“Mesin sudah menggunakan sistem common rail. Disematkan pula Diesel Oxidation Catalyst (DOC) untuk mengurangi emisi gas buang karbon. Ada pula Exhaust Gas Recirculation untuk menurunkan kadar emisi gas buang NOx,” jelasnya.

Terkait teknologi, Hino juga mempunyai alat Telematik yang terpasang di kendaraan. Dengan alat yang sudah ada, pemilik bisa memantau pergerakan sopir saat perjalanan.

“Para sopir perlu dikontrol melalui teknologi yang namanya Hino Telematik. Apakah sopir menggunakannya sudah sesuai prosedur? Termasuk apakah sopirnya mengerem mendadak atau menginjak gas terlalu cepat. Kalau muncul kesalahan, maka perlu ditraining ulang,” jelasnya.

Sedangkan untuk mengantisipasi kecelakaan, para sopir truk harus dibekali peningkatan kemampuan dalam berkendara agar bisa mengendarai truk dengan benar. Latihan akan disesuaikan dengan teori-teori yang diberikan oleh instruktur dari Hino.

Salah satunya dengan membekali pelatihan safety driving serta pengetahuan mengecek kondisi mesin dan pengereman pada truk.

“Kita akan berikan pelatihan, apa saja yang perlu dicek. Itu yang kita tekankan supaya para sopir paham. Sebab, biasanya pengemudi truk itu belajarnya otodidak dari seniornya. Padahal teknologi selalu dibuat untuk ke depan. Jadi lebih baik mencegah ketimbang terlambat,” urainya.

Berdasarkan kecelakaan truk yang di wilayah Jawa didominasi adanya human error dan persoalan segi perawatan. Menurut Santiko, para sopir perlu memperhatikan karakteristik kendaraan yang memiliki ciri khas masing-masing. Butuh pelatihan berlanjut untuk meningkatkan skill.

“Kita ada alat khusus untuk mengecek kondisi mesin yang perlu diberi perawatan. Dan bahwa benar memang rem blong juga akibat human error. Pernah ada kejadian kecelakaan kemudian dicek KNKT bersama kita, ternyata remnya normal. Jadi, yang sering terjadi saat di turunan jalan, sopir sering memasukan gigi empat sehingga menyebabkan truk sulit dikendalikan,” jelasnya.

After Sales and Service Director Hino Motors Sales Indonesia, Irwan Suptiyono menyampaikan pihaknya kini juga menyediakan fitur-fitur teknologi untuk meningkatkan keamanan bagi para sopir truk Hino.

“Kita rutin berikan latihan dengan melibatkan para instruktur dari Hino. Kita juga bekali sertifikasi bagi para sopir yang membawa kendaraan dengan barang berbahaya,” terangnya.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah, Bambang Widjanarko menyarankan sesi pelatihan atau bimbingan teknis (bimtek) bagi sopir truk minimal dibagi dua tahapan. Tahap pertama untuk pembekalan secara teori. Sedangkan tahap kedua untuk praktek mengemudi di lapangan.

“Kenyataan di lapangan memang kebanyakan human error. Karena sopirnya tidak menguasai teknologi yang terbaru milik ATPM. Dan saya sarankan sebaiknya kalau ngasih pembekalan teori jangan satu arah. Tapi harus ada tanya jawabnya. Trainer bisa KNKT dan ATPM lalu sesi tanya jawab yang cair saja. Kemudian dipraktekan gunakan unit truk paling baru,” kata dia.

Pelatihan bagi sopir truk bisa dijadwalkan sekali setiap semester. Bagi pengusaha truk, bimtek sangat efektif untuk menekan angka kecelakaan di lalu lintas yang melibatkan sopir truk.

“Kalau truknya tadinya pakai mesin Euro2 terus ganti Euro4 ya harus dilatih lagi sopirnya. Kalau tidak dilatih maka truknya bisa menabrak atau malah ngelontor karena sopirnya tidak bisa menguasai mesinnya,” pungkas Bambang. adri-she