DEMAK (Jatengdaily.com) – Setelah Nahdlatul Ulama (NU) menyatakan khittah maka NU kembali kepada jati dirinya sebagai organisasi sosial keagamaan yang fokus untuk mengurusi jamiyyah. Namun demikian, NU menyadari pentingnya perjuangan politik sehingga dibentuklah wadah bernama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pada Peringatan Haul Gus Dur Ke-12 dan Tasyakuran Muktamar NU Ke-34 oleh DPC PKB Kabupaten Demak, Ketua PCNU Kabupaten Demak KH Muhammad Aminuddin Mas’udi menuturkan, PKB merupakan partai yang didirikan oleh kiai-kiai NU. Karenanya hubungan keduanya tak ubahnya orang tua dengan anak yang tetap terbangun dengan baik.
“Maka idealnya semua warga NU berada di PKB, akan tetapi tidak ada larangan bagi nahdliyyin untuk menentukan tempat perjuangan politiknya di partai lain,” ujarnya, Minggu (2/1/2022).
Maka, lanjutnya, PKB itulah alat politik NU, bukan sebaliknya. Dibentuknya PKB untuk menjadi wadah aspirasi warga nahdliyyin dan sekaligus tempat perjuangan politiknya NU. Melihat realitas sejarah berdirinya PKB yang dimotori KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), menjadi kewajiban para pengurus PKB di semua tingkatan menggelar haul Gus Dur sebagai deklarator PKB,” ujarnya.
Pada saat sama Ketua Rois Syuriah PCNU KH Zaenal Arifin Ma’shum menambahkan, PKB merupakan wadah politik nahdiyyin. Tanpa kehadiran partai politik, NU tidak bisa berkiprah dalam mempengaruhi kebijakan pembangunan demi tercapainya kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial.
“Kita semua patut berterima kasih kepada Gus Dur, karena melalui Gus Dur Partai Kebangkitan Bangsa bisa terbentuk. Maka semua kader PKB hendaknya memiliki komitmen dan integritas yang kuat sehingga tidak mudah terpengaruh oleh godaan politik yang dapat menumpulkan perjuangan,” terang Pengasuh Pondok Pesantren Fathul Huda Karanggawang Sayung itu.
Turut hadir pada acara yang berlangsung di Kantor DPC PKB Kabupaten Demak itu Sekretaris Dewan Syuro DPC PKB Gus Ali Syaqof, serta para Ketua PAC PKB serta anggota Fraksi PKB DPRD Demak. Sementara Ketua DPC PKB Kabupaten Demak H Zayinul Fata berhalangan hadir, karena tengah menunggu kelahiran putera keempat.
Sebelumnya Ketua Umum PBNU terpilih, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menegaskan tidak mau NU dipakai sebagai alat politik partai politik apapun, termasuk PKB. Yahya mengakui memang PBNU memiliki hubungan erat dengan PKB. Namun, hal itu tidak serta-merta membuat PBNU sebagai alat pemenangan PKB.
Menurut dia, relasi NU dengan PKB memang alami sekali, karena dulu PKB sendiri diinisiasi, dideklarasikan oleh pengurus-pengurus PBNU. Tapi, tidak boleh lalu NU ini jadi alat dari PKB atau dikooptasi dengan PKB. rie-yds