SEMARANG (Jatengdaily.com) – Pada umumnya mencari ikan di laut atau di sungai dengan cara memancing atau menjaring dengan jala. Namun hal ini tidak dilakukan oleh Rachmad Zulkar, seorang pemuda warga Jalan Satria Hasanudin Semarang, Jawa Tengah.
Zulkar mencari ikan bukan cara menjaring, menjala, ataupun memancing, namun uniknya, Zulkar menangkap ikan tersebut dengan cara menembak dengan menggunakan senapan angin yang sudah dimodif menjadi tembakan ikan.
Hasil tangkapannya pun juga luar biasa. Tembakan jitu ala ‘Rambo’ tampaknya mengenai sasaran yang diidamkan. Dia mendapatkan Ikan Kakap Putih seberat 7 kg saat berlaga di Jembatan Arteri, Jl. Yosudsrso, Banjir Kanal Barat, Semarang, Rabu, 24 Agustus 2022.
Rachmad Zulkar itu memang setiap harinya mencari ikan untuk kebutuhan menafkahi istri dan anaknya. Rasa senang dan bahagia terlihat dari raut wajahnya, ketika dia berhasil mendapatkan ikan target yang disasarnya.
Menurut pengakuannya, setiap hasil tangkapan ikannya untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. “Alhamdulillah, bisa dapat Ikan Kakap 7kg, ini bisa untuk kebutuhan sekolah anak saya,” kata Zulkar, Rabu siang (24/08/2022).
Setiap hasil tangkapan ikannya, selanjutnya dia jual kepada langganannya, yakni di salah satu resto di Kota Semarang. “Kalau dapet ikan, langsung saya jual, ada langganan resto dan pasar yang mau beli ikan yang saya dapatkan,” ujarnya.
Ikan hasil tangkapannya itu dijual dengan harga Rp 40 ribu per kilonya. Bukan pertama kalinya Zulkar mendapatkan ikan kakap besar, namun dirinya bahkan mengaku pernah mendapatkan ikan yang lebih dari itu.
“Ini masih kecil mas, tapi alhamdulillah saya bersyukur, biasanya itu 9 Kg sampai 11Kg. Saya jual biasanya itu, per kilo Rp 40.000 ribu,” terangnya.
Zulkar sudah bertahun-tahun menggeluti pekerjaan menembak ikan. Dengan menggunakan jeruji sepeda kendaraan motor yang dibentuk runcing dan ujungnya dibentuk jangkar seperti panah, kemudian bagian jeruji belakang yang dikaitkan dengan senar pancing jenis PE, membuat ikan yang tertancap tidak akan bisa lepas.
“Saya rakit sendiri, pakai jeruji motor, dan senar PE, ikan kalau kena, pasti tertangkap, tapi ya itu, kalau pas kena batu atau runti-runti bambu, senar pasti putus. Apa lagi kalau ikan kakapnya besar, pasti perlawanannya sangat kuat, dan kadang sering putus,” paparnya.
Demi mendapatkan ikan hasil tangkapannya, karena ikan saat kena peluru jeruji berlari ke arah runti-runti bambu, maka dirinya memutuskan untuk turun ke sungai dan berenang menangkap ikan kakap tersebut.
“Saya tau ikan masuk ke gorong-gorong runti bambu, kalau saya tidak turun dan tangkap ikannya, pasti putus senarnya. Ya ini demi keluarga di rumah,” jelasnya.
Selain Ikan Kakap, ikan jenis lain juga ia bidik, seperti Nila Babon, Belanak Babon. Dengan alat bantu kacamata polaroid, dirinya mapu melihat ikan dengan jarak pandang kedalaman air 10 sampai 30 Cm.
“Pakai kacamata polaroid, biar bisa lihat ikan lari didalam air, ikan tak cuman kakap, tapi nila, belanak, lele, gabus, dan ikan-ikan lainnya yang berukuran besar. Yang penting laku dijual,” imbuhnya.
Keahlian dalam menembak ikan memang tidak bisa dilakukan oleh setiap orang, menurut Zulkar, butuh keahlian dan fokus yang sangat baik, dan juga ketelitian.
“Butuh fokus dan ketepatan, mending kalau ikan itu naik ke permukaan, sudah pasti kena, kalau ikan itu dalam keadaan lari, itu yang susah, makanya kita harus tau ciri-ciri ikan besar itu lari bagaimana dan ke arah mana,” tutupnya. st