DEMAK (Jatengdaily.com) – Terus sehat dan produktif sepanjang masa pastilah dambaan setiap orang. Sehubungan itu Puskesmas Kebonagung menyelenggarakan screening gula darah gratis, sekaligus mengajak masyarakat mengenali diabetes militus sejak dini untuk mengurangi risikonya.
Kepala Puskesmas Kebonagung dr Siti Nurhayati didampingi Programer Pormkes Aspiyah SKep Ners menjelaskan, diabetus militus (DM) adalah keadaan ketika kadar gula atau glukosa dalam darah tinggi.”Penyakit ini kebanyakan diderita mereka yang berusia 30 tahun ke atas,” ujarnya.
Disebutkan pula, DM disebabkan oleh rusaknya sel pangkreas dalam memproduksi hormon insulin. Kerusakan tersebut seringkali terjadi karena faktor genetik, imunologi dan gaya hidup.
Menurut dr Siti Nurhayati, seseorang terdiagnosa DM ketika kadar gula darahnya mencapai 120 mg/dl saat puasa. Serta di atas 200 mg/dl setelah puasa atau gula darah sewaktu. Selain mengurangi produktivitas, risiko terburuk DM adalah kecacatan pada bekas luka, bahkan kematian.
Maka masyarakat pun diajak mengenali DM sejak dini. Yakni dengan CERDIK atau Cek kesehatan berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin Akriviotas fisik, DIet seimbang dan Kelola stress.
“Sementara bagi penderita DM perlu upaya patuh, yakni Periksa kesehatan secara rutin, Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur, Tetap diet dengan gizi seimbang, upayakan aktivitas fisik dengan aman, serta hindari asap rokok, alkohol dan zat aditif lainnya,” urai dr Siti Nurhayati.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap penderita DM, di samping bagian upaya mencegah penyakit tidak menular (PTM), Puskesmas Kebonagung menyelenggarakan Screening DM Gratis bagi warga Kebonagung. Selain dikolaborasikan kegiatan Posbindu sebulan sekali di desa-desa binaan, juga diadakan di halaman Puskesmas Kebonagung selama Oktober 2022 dengan standar protokol kesehatan pencegahan covid-19.
Mengenai penanganan DM, menurut dr Siti Nurhayati, pasien perlu mengatur pola makan sesuai diet untuk penyakit DM. Selanjutnya mengonsumsi obat secara teratur sesuai petunjuk dokter. Serta monitoring kadar glukosa darah secara rutin berkala.
“Mari bersama kita mengenali DM sejak dini dengan melakukan screening kesehatan terutama pemeriksaan kadar gula darah. Tentunya, agar yang sehat tetap sehat, yang punya risiko tidak jatuh sakit, dan yang sudah berstatus penderita tidak terjadi keparahan atau kecacatan, atau bahkan risiko terparah berupa kematian,” pungkasnya. rie-st
0



