SEMARANG (Jatengdaily.com)- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang memantau para jamaah haji yang baru saja pulang dari tanah suci. Pemantauan dilakukan untuk mengantisipasi adanya jamaah haji yang terpapar Covid-19.
Kepala Dinkes Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, telah melakukan persiapan sejak para jamaah haji tiba di Asrama Haji Donohudan. Saat kepulangan, seluruh jamaah haji dilakukan pemeriksaan swab antigen. Ada tiga kloter jamaah haji asal Kota Semarang yaitu kloter 16, kloter 17, dan kloter 22. Masing-masing kloter terdiri dari 360 jamaah haji. Dari hasil swab antigen kloter 16 dan 17, tidak ada jamaah haji yang ditemukan positif. Nantinya, kloter 22 juga akan dilakukan skrining.
“Alhamdulillah negatif semua baik jamaah maupun petugas,” ucap Hakam dilansir dari laman pemkot Semarang.
Diakui Hakam, beberapa jamaah haji memang mengalami gejala misalnya batuk dan pilek sesuai pulang dari tanah suci. Namun saat dilakukan swab, mereka dalam kondisi negatif Covid-19. Gejala yang dialami para jamaah haji dimungkinkam karena cuaca ekstrim di Arab Saudu yang mencapai 42 hingga 45 derajat celcius. Kemudian, para jamaah kembali ke Indonesia dengan cuaca yang berbeda sehingga mereka membutuhkan penyesuaian kembali.
“Cuaca di Madinah sampai 45 – 47 derajat celcius, di Mekkah sampai 42 – 43. Setelah pulang, penyesuaian kembali. Ini membuat mereka bergejala. Yang kedua, faktor kelelahan melaksanakan ibadah,” terangnya.
Maka dari itu, lanjut Hakam, Dinkes Kota Semarang melakukan pemantauan selama 21 hari terhitung sejak kepulangan para jamaah. Jika selama 21 hari, gejala yang dialami semakin berat, puskesmas akan melakukan testing kembali. Jamaah haji yang nanti ditemukan positif akan dikarantina.
“Walaupun kemarin para jamaah batuk pilek, mereka sudah kebal karena sebetulnya semua sudah booster,” katanya. she